NOVA.id - Belakangan ini, putri pendakwah Yusuf Mansur, Wirda Mansur menjadi sorotan.
Ini terjadi karena latar belakang pendidikan Wirda Mansur. Wirda Mansur mengaku bahwa dirinya berkuliah di University of Oxford, Raffles University, University of Buckingham, dan Institut Daarul Qur'an Jakarta.
Netizen pun ragu kalau Wirda benar-benar kuliah di Oxford.
Alhasil, Wirda pun mendapat banyak olokan bahkan ia dijuluki sebagai pathological liar atau pembohong patologis. Lantas, apa itu pathological liar?
Melansir WebMD, berbohong mengacu pada aktivitas membuat pernyataan palsu untuk menipu orang lain dengan sengaja, seringkali untuk mendapat beberapa keuntungan pribadi.
Sementara pathological liar atau pembohong patologis sering berbohong tanpa alasan.
Kebohongan mereka luas dan rumit. Dorongan untuk berbohong bersifat kompulsif.
Mereka sering tidak dapat mengontrol dorongan untuk mengarang cerita, bahkan ketika ini menyebabkan mereka terluka.
Mereka mungkin kehilangan pekerjaan dan merusak hubungan karena kebohongan yang dilakukan.
Tidak jelas apakah si pembohong patologis mengerti bahwa apa yang mereka katakan tidak benar.
Beberapa dari mereka sepenuhnya percaya pada hal-hal yang mereka katakan, bahkan ketika itu jelas-jelas salah.
Kebohongan patologis biasanya dimulai ketika seseorang berusia remaja. Mereka melanjutkan pola itu selama bertahun-tahun.
Ciri-Ciri Pathlogical Lying
Pathological lying atau kebohongan patologis berbeda dengan kebohongan yang sering dilakukan kebanyakan orang.
Para peneliti telah menemukan bahwa pembohong patologis berbohong tanpa alasan yang baik dan tanpa mengkhawatirkan konsekuensinya.
Mereka biasanya tidak berencana untuk berbohong dan mengarang cerita yang rumit tentang diri mereka sendiri.
Ini adalah perilaku seumur hidup, dan mereka tidak bisa mengendalikan keinginan untuk terus berbohong.
Berikut ini 4 ciri pathological liar:
Baca Juga: Pintar Atur Emosi, Kenali Tanda Love Bombing pada Pasangan Ini!
1. Berbohong berlebihan
Pembohong patologis lebih banyak berbohong daripada kebanyakan orang.
Mereka mungkin mengarang cerita yang terdengar cukup nyata sehingga orang lain mempercayainya.
Mereka kemudian menambahkan lebih banyak kebohongan untuk mendukung kebohongan aslinya.
Kebohongan yang mereka katakan juga bisa aneh dan mudah dibantah. Mereka mungkin mengklaim telah menerima penghargaan atau mengatakan bahwa anggota keluarga yang masih hidup telah meninggal.
2. Berbohong tanpa alasan yang baik
Kebohongan yang diceritakan pembohong patologis berbeda dari kebohongan kebanyakan orang karena tidak ada alasan untuk di baliknya.
Kebanyakan orang akan berbohong kecil untuk menghindari konsekuensi yang tidak menyenangkan, seperti mengatakan bahwa kita terlambat karena lalu lintas daripada mengakui bahwa kita ketiduran.
Pembohong patologis tidak memiliki motif yang jelas. Mereka menceritakan kisah yang tidak menguntungkan mereka dan mungkin benar-benar menyakiti mereka ketika kebenaran terungkap.
Baca Juga: 5 Tanda Pasangan Berpotensi Jadi Pelaku KDRT, Bisa Dikenali Sejak Pacaran
3. Masalah jangka panjang
Kebohongan patologis terjadi selama bertahun-tahun. Ini dimulai ketika seseorang masih muda dan berlanjut tanpa batas dan di semua bidang kehidupan.
Ketidakjujuran mereka mungkin adalah hal yang paling diingat orang lain tentang mereka.
4. Tidak ada penyakit mental lainnya
Pembohong patologis mungkin memiliki kondisi mental lain seperti depresi atau kecemasan.
Tapi itu bukan penyebab kebohongan mereka.
Kebohongan patologis adalah suatu kondisi, bukan gejala dari sesuatu yang lain.
Cara Mengatasi Pathological Liar
Mengobati kebohongan patologis itu rumit. Tidak ada obat yang akan memperbaiki masalah ini.
Pilihan terbaik adalah psikoterapi. Tetapi bahkan terapi dapat menimbulkan tantangan, karena pembohong patologis tidak mengendalikan kebohongan mereka.
Baca Juga: Kenali, Ini 5 Tanda Pasangan Insecure yang Bikin Hubungan Nggak Sehat
View this post on Instagram
Mereka mungkin mulai berbohong kepada terapis alih-alih mengatasi masalah secara langsung.
Perawatan akan tergantung pada apa yang dibutuhkan orang tersebut dan apa yang mereka tanggapi selama sesi terapi.
Menemukan terapis yang memenuhi syarat dan berpengalaman yang dapat bekerja dengan seseorang dalam jangka panjang adalah kunci untuk mengelola kondisi tersebut.
Jika kita atau seseorang yang kita kenal memiliki gejala kebohongan patologis, penting untuk mendapatkan bantuan.
Seorang terapis dapat membuat rencana perawatan untuk mengendalikan kebohongan patologis.
Dengan waktu dan usaha, pembohong patologis dapat meminimalkan efek perilaku mereka terhadap diri mereka sendiri dan orang terdekat mereka.
Baca Juga: Belajar Pintar Atur Emosi, Berpikir Positif Bisa Jadi Racun Hidup, Ini Cara Mengatasinya
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Ternyata Ini Usia Ideal si Kecil Pisah Kamar dan Cara Agar Anak Mau Tidur Sendiri
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR