NOVA.id - Ajang Paris Fashion Week mendadak ramai dibicarakan di media sosial.
Ini karena banyak merek Indonesia yang mengaku menjadi bagian dari Paris Fashion Week.
Terkait dengan hal itu, ketua Bakominfo Gekrafs, Ian Seventeen buka suara.
Lewat unggahan di Instagram, Ifan terlebih dahulu menjelaskan pengertian Paris Fashion Week.
"First of all, aku pengen jelasin kalau Paris Fashion Week adalah event tahunan yang diselenggarakan oleh FHCM, jadi semacam federasi di sana. Ini adalah bisa dibilang event fashion terbesar di dunia, bahkan katanya hampir mengalahkan dari New York Fashion Week," tulis Ifan dilansir dari Kompas.com.
Menurutnya, adalah hal yang wajar bagi para penggemar fashion pergi ke Paris saat ajang itu berlangsung.
Hal itu, kata Ifan, membuat terdapatnya banyak acara fashion show di Paris.
"Karena banyaknya para antusias dan para pecinta fashion dari seluruh penjuru dunia yang berangkat ke Paris untuk menonton, maka di sekitaran event Paris Fashion Week dari FHCM itu banyak banget event-event fashion show juga," kata Ifan.
Nah, karena itulah, Gekraf dan Kemenpar mengajak brand yang kompeten untuk berangkat ke Paris di mana mereka kemudian menggandeng merek non desain.
Baca Juga: LaSalle College hingga CottonInk, Ini Kemeriahan Jakarta Fashion Week 2022 Day 2
"Dan di tahun ini Gekrafs juga Kemenpar itu mengajak brand-brand yang memang menurut kami kompeten untuk berangkat ke sana. Jadi brand-brand yang non-desain bisa berkolaborasi dengan para desainer untuk diberangkatkan ke sana," jelas Ifan.
Ifan menegaskan, merek-merek tersebut bukanlah di event Paris Fashion Week yang diselenggarakan FHCM, tetapi Paris Fashion Show.
"Namun memang bukan di event Paris Fashion Week yang dari FHCM, that's why we name it Gekrafs Paris Fashion Show during Paris Fashion Week," tegas Ifan.
"Dan itu sudah kita terapkan dan kita katakan dan sudah menjadi SOP kepada brand-brand dan juga desainer yang ikut melalui Gekrafs," sambungnya.
Menurut Ifan, mungkin ada kesalahpahaman sehingga banyak brand yang mengaku sedang mengikuti Paris Fasion Week.
"Cuma, kalau menurutku ya, mungkin yang membuat miss di sini, pada saat brand-brand itu menyampaikan kepada KOL-KOL yang ikut ke sana, mungkin hal-hal ini yang memang kurang ditekanka."
"Jadi banyak sekali yang menamai kegiatan dengan Paris Fashion Week," imbuhnya.
Namun, menurut Ifan, tidak ada salahnya menggunakan nama Paris Fashion Week.
"Apakah itu salah? Jawabannya tidak. Bahkan ketika menamai atau menyebutkan kegiatan mereka di sana dengan sebutan Paris Fashion Week itu juga sebenarnya enggak apa-apa," jelas Ifan.
View this post on Instagram
"Yang penting jangan menyertai logo FHCM tersebut. Dan ini tentunya one step forward untuk mengenalkan industri fashion Indonesia kepada industri fashion dunia," sambungnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR