NOVA.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi awal Ramadan tahun 2022 akan jatuh pada 3 April 2022.
Hal ini diungkapkan oleh peneliti astronomi Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (OR LAPAN), Thomas Djamaluddin.
Lanjutnya, hilal pengamatan yang digelar 1 April 2022 diprediksi tidak terlihat. Hal tersebut, kata Thomas, disebabkan karena hilal terlalu rendah untuk diamati.
“Umumnya di wilayah Indonesia, tinggi bulan kurang dari dua derajat. Itu artinya rukyatul hilal (pengamatan) hilal pada saat maghrib 1 April berpotensi tidak terlihat,” ujarnya dikutip dari lapan.go.id.
Selain itu, Thomas juga meragukan adanya laporan hilal di 1 April 2022 dan berpotensi ditolak saat sidang isbat.
“Sehingga berdasarkan rukyat, 1 Ramadan 1443 kemungkinan besar pada 3 April 2022,” tuturnya.
Thomas juga menyoroti kriteria Menteri-menteri Agama Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang telah mengadopsi kriteria baru yaitu tinggi bulan minimal tiga derajat dan elongasi minimal adalah 6,4 derajat.
“Dengan kriteria baru tersebut, posisi bulan di wilayah Indonesia dan negara-negara Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura (negara-negara MABIMS) belum memenuhi kriteria.”
“Dengan kriteria baru MABIMS, pada 1 April posisi bulan tidak mungkin teramati, jadi 1 Ramadan 1443 sama dengan 3 April 2022,” kata Thomas.
Baca Juga: Penjelasan BMKG Soal Kemungkinan Kecil Hilal akan Terlihat pada 1 April 2022
Ramadan menurut Muhammadiyah dan Pemerintah
Ormas Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa 2022 atau 1 Ramadan 1443 H jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.
KOMENTAR