NOVA.id - Olahraga merupakan salah satu aktivitas penting yang tentunya tidak boleh kita lewatkan.
Namun, terkadang olahraga menjadi tidak nyaman jika alat atau barang yang dibutuhkan untuk keperluan olahraga tidak memadai.
Salah satu yang menjadi hal penting untuk diperhatikan saat olahraga, yakni sepatu.
Bicara soal sepatu, terdapat sepatu dengan inovasi Ortuseightrunning pada Hypersonic kali ini terdapat pada teknologi kinetic blade.
Dengan reflector dekoratif yang fungsional di bagian depan, sepatu bermaterial Jacquard Mesh ditilik lebih durable namun tetap lightweight.
Sementara pada cushion, Stratus Foam yang elastis dan lentur membuat teknik layering sandwich dengan Cumulus Foam yang mengapit Kinetic Blade menyumbang besar pada efektivitas pengiriman peningkatan back-return energi pelari.
Sementara teknologi Kinetic Blade sendiri mampu menyeimbangkan sepatu dan mengarahkan momentum untuk mengurangi energy lost pada saat toe-off serta menambah pegas kaki yang berdampak pada efisiensi energi secara keseluruhan.
Hypesonic mengombinasikan teknologi kinetic blade dan multi-layer StratusFoam serta CumulusFoam yang dijepit oleh plat karbon, membuat stabilitas terasa maksimal untuk pemakaian lari jarak jauh.
Tajuk “Your Flying Machine” tetap disandingkan pada Hypersonic ini. Dengan melewati tes uji pakai dan uji lab berstandar internasional yang mengusung kekuatan fitur ultra-propulsion, sepatu ini menggunakan cushioning yang ultra-responsive dengan fleksibilitas tinggi, jaminan sepatu tahan banting yang membuat lari melenting.
Baca Juga: Yuk Mulai Gaya Hidup Aktif dengan Ikut Pocari Sweat Run Indonesia 2022
Kinetic Blade terbuat dari serat karbon ringan yang tertanam di dalam busa ultra-responsif. Fitur ini berfungsi menyimpan energi kinetik seperti pegas untuk mendorong pelari maju dengan langkah yang lebih mudah dan mengurangi kelelahan otot. Fitur ini juga mengurangi energi yang hilang saat jempol kaki menekuk pada saat toe-off.
Tujuan menggunakan pelat serat karbon pada sepatu atletik berakar pada gagasan untuk meningkatkan pengembalian energi, atau di mana jari kaki atlet terdorong dari tanah. Pelat serat karbon dibentuk dengan lengkungan yang sedikit menekuk ke bawah di bawah bola kaki.
Pada setiap langkah, pelat serat karbon yang kaku membantu busa memampatkan dan mengembang lebih cepat, mengembalikan lebih banyak energi ke pelari pada tiap gerak kaki. Efek utama dari sepatu berlapis karbon adalah mengurangi fleksi pergelangan kaki dan karenanya meningkatkan mekanika pergelangan kaki.
“Menggunakan hypersonic sangat luar biasa khususnya dalam latihan long-run di mana teknologi carbon plate sangat membantu dalam bouncing saat berlari sehingga kelelahan kaki dapat dieliminisasi,” ucap Coach Hendri Pardede, Boston qualifier yang mewakili Indonesia tahun lalu,
“(Hypersonic) sangat pantas menjadi salah satu pilihan running gear andalan, saya menggunakannya di Boston Marathon dan sangat membantu saya untuk mencapai finish, performanya luar biasa sehingga saya dapat bersaing dengan pelari luar negeri lainnya,” tambahnya.
Hendri Pardede bahkan mengatakan bangga bisa menjadi pelari yang mencoba Hypersonic di ajang Boston Marathon.
“Sebagai pelari marathon, saya bangga bisa menjadi pelari indonesia yang mencoba Hypersonic di ajang Boston Marathon, bangga dengan brand lokal pertama di Indonesia yang mempergunakan teknologi Kinetic blade atau carbon-plate,” ujar Coach Hendri Pardede.
Serat karbon terbuat dari filamen karbon kristal yang tipis dan kuat. Lima kali lebih kuat dari baja dan dua kali lebih kaku tetapi juga sangat ringan. Dengan menambahkan serat karbon ke sepatu, sepatu akan berperforma lebih baik pada sisi teknologi bantalan, dan secara keseluruhan memungkinkan waktu pemulihan pelari yang lebih cepat, mengurangi kelelahan otot, meningkatkan kecepatan dan menurunkan cedera kronis pada lutut, pinggul, dan pergelangan kaki.
Baca Juga: Melakukan Self Reward dengan Memakan Camilan, Apakah Baik untuk Tubuh? Ini Kata Psikolog
Midsoles yang terbuat dari karbon juga mengubah cara pelari mendarat di sepatu dan, pada dasarnya, memungkinkan untuk melompat lenting karena pelat karbon bertindak sebagai tuas untuk secara efektif menggulung kaki ke depan melalui kekuatan yang dikembangkan oleh otot kaki dan mendorong tubuh ke depan melalui siklus gaya berjalan dimana hal ini juga membuat sendi jempol kaki lebih lurus selama toe-off, secara praktis, menghemat energi. (*)
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR