NOVA.id – Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), memeringati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2022 kemarin dengan mengajak masyakarat kembali mengingat semangat perjuangan emansipasi perempuan yang dilakukan Raden Ajeng Kartini.
Mengangkat tema Dari Srikandi Untuk Kartini, pada momen ini pihaknya melaksanakan kegiatan nonton bareng (nobar) virtual film 3 Srikandi dan webinar Jumpa Sapa, salah satunya dengan Arawinda Kirana.
“Saya bangga banyak perempuan sekarang yang berani untuk mengutarakan pendapatnya. Semoga ini bukan hanya tren namun perempuan masa kini memang benar-benar memahami pentingnya berpikir kritis dan logis. Mari, kita ciptakan ekosistem yang aman dan nyaman bagi sesama manusia,” jelas Arawinda dalam acara yang digelar pada Jumat (22/4) ini.
Selain Arawinda, Sebagai wujud Kartini Masa Kini, salah satu narasumber pada sesi Jumpa Sapa yakni Swastika Nohara, juga turut mengutarakan pengalamannya dalam menulis skenario film 3 Srikandi.
“Tantangan dalam membuat film untuk menjadi tontonan yang berkualitas pertimbangannya tidak hanya menjelaskan fakta karena akan terasa membosankan. Oleh karena itu, karakter utama kami sajikan secara matang dan dalam.”
“Karakter utama kami bangun sesolid dan semenarik mungkin, unik, dialognya juga memiliki ciri khas masing-masing serta menampilkan konflik perjuangan yang harus disarikan menjadi dramaturgi yang menarik,” tuturnya mengisahkan lika liku proses pembuatan film yang berangkat dari kisah nyata ini.
Film 3 Srikandi sendiri menceritakan bagaimana perjuangan tiga atlet panahan wanita dengan berbagai latar belakang mewujudkan mimpinya meski harus melewati berbagai tantangan.
Akhirnya, mereka berhasil membuktikan diri menjadi pemenang atas (ego) diri mereka sendiri sekaligus pemenang dalam kompetisi olah raga tingkat dunia. Film ini sarat akan isu kesetaraan gender.
Lebih lanjut, dalam kegiatan nobar ini, Kemendikbudristek juga turut membahas tentang Profil Pelajar Pancasila, kesetaraan gender, inklusivitas, serta penuntasan kekerasan seksual.
Baca Juga: Inspiratif, Pipiet Kamelia dan Arawinda Kirana Ungkap Kartini Masa Kini Versi Mereka
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyoroti perjuangan R. A. Kartini yang kepeduliannya begitu besar terhadap pendidikan bagi kaum perempuan meski ia masih belia.
Bahkan, ia menuliskan pemikirannya untuk menentang segala batasan yang menghalangi kemajuan perempuan di masa itu.
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR