“Selalu berusaha untuk kasih tahu. Tapi sebisa mungkin, jangan pakai emosi. Percuma. Batu dilawan batu cuma jadi percikan api,” tuturnya.
“Teguran pertama halus, kedua mulai agak menohok, ketiga baru kita kasih tindakan, kalau memang sudah berlebihan,” sambung Nirina menambahkan.
Lebih lanjut, selain Abah dan Emak, film yang terkenal sejak era 90-an ini juga menghadirkan pasangan kakak beradik Euis dan Ara yang diperankan oleh Adhisty Zara dan Widuri Putri Sasono.
Beranjak dewasa, Euis mulai menunjukkan tanda-tanda pubertas pada remaja, salah satunya pengalaman cinta pertama.
Momen cinta pertama Euis membuatnya menuntut privasi dan menciptakan jarak dengan sang adik, Ara.
Sementara Ara masih ingin bermain dan menghabiskan waktu dengan Euis. Perselisihan keduanya dijahit dengan plot yang ketat serta sinematografi menawan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR