NOVA.id - Rokok sudah menjadi bagian yang tak dapat terpisahkan dari sebagian besar masyarakat Indonesia dan dunia.
Padahal berbagai studi telah membuktikan bahwa tembakau memiliki bahaya kesehatan yang serius tidak hanya bagi para perokok namun orang di sekitarnya.
Para perokok pasif ini justru akan menanggung risiko kesehatan yang lebih berat daripada perokok aktif.
Sebagai upaya menanggulangi masalah tersebut, tanggal 31 Mei ini, seluruh dunia merayakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
Peringatan tahunan ini bertujuan untuk menginformasikan kepada publik tentang bahaya penggunaan tembakau.
Tema global yang diusung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Hari Tanpa Tembakau tahun ini adalah “Tobacco is Killing Us and Our Planet” atau “Tembakau membunuh kita dan lingkungan” mengajak kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan efek berbahaya dari penggunaan tembakau dan paparan asap rokok terhadap kesehatan juga lingkungan.
Laporan dari WHO menyebutkan bahwa tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun, termasuk 1,2 juta non-perokok sebagai akibat dari paparan tangan kedua.
Efek tembakau pada kesehatan, serta hubungannya dengan berbagai macam penyakit, telah diketahui dengan baik.
Sebagai penyebab utama penyakit jantung, tembakau menyumbang sekitar 17% dari semua kematian akibat penyakit kardiovaskular dan 21% dari semua kematian akibat penyakit jantung koroner.
Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu, Cabai Rawit Bisa Jaga Kesehatan Paru-Paru
View this post on Instagram
Namun, dampak tembakau terhadap lingkungan tetap menjadi fakta yang kurang diketahui oleh banyak orang.
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR