NOVA.id - Hampir setiap orangtua ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.
Padahal setiap anak punya karakter dan keunikan mereka masing-masing.
Ada anak pemalu yang butuh dukungan untuk bisa lebih berani tampil dan mengungkapkan ide mereka.
Namun ini bisa menjadi masalah serius jika anak menunjukkan tanda malu dalam skala ekstrem.
Bisa jadi itu adalah tanda anak insecure, di mana anak tidak percaya diri dan membuatnya tidak merasa aman.
Jangan remehkan tanda-tanda anak insecure ini, ya.
Orangtua sebaiknya melakukan pendekatan untuk mencari solusi pada kasus anak insecure.
Tapi sebelum itu, ada baiknya orangtua terlebih dulu mengetahui penyebab anak insecure.
Melansir Kompas.com, berikut ini penyebab anak insecure:
Baca Juga: Siapkan Wasiat, Ruben Onsu Punya Permintaan Setiap Ulang Tahun: Titip Anak-Anak Gue
1. Anak mengalami pengalaman traumatis
Insecure atau harga diri rendah dapat berasal dari peristiwa kehidupan berat atau pengalaman traumatis di masa lalu.
Pengalaman traumatis dapat berupa diabaikan orang tua, dibandingkan dengan teman sebaya, atau pelecehan fisik, seksual, dan verbal.
2. Anak sering dibandingkan dengan orang lain
Anak-anak bisa mengalami insecure karena sering dibandingkan dengan saudara atau teman sebaya terkait perilaku dan prestasi.
Akibatnya, anak merasa tidak percaya diri dan tidak mampu mengejar kelebihan orang lain yang dijadikan tolok ukurnya.
3. Anak sering diabaikan orang tua
Orang tua yang abai akan kasih sayang dan perhatian pada anak juga dapat memicu rasa tidak percaya diri pada anak.
Sehingga, anak merasa tidak dicintai oleh kedua orang tuanya lantaran tidak adanya waktu untuk mengasuhnya.
View this post on Instagram
Contoh lainnya, ketika anak mendapatkan prestasi, orang tua justru menganggapnya remeh atau biasa-biasa saja.
Tidak adanya penghargaan atau pujian dari orang tua dapat membuat rasa insecur pada anak semakin tinggi.
4. Anak mengalami bullying
Bullying atau perundungan oleh teman sebaya atau sanak saudara dapat menurunkan harga diri anak secara signifikan.
Anak-anak merasa diasingkan dan tidak dihargai karena tidak sesuai dengan standar pelaku bullying.
Apabila topik bullying adalah kelemahan anak, mungkin mereka semakin tidak percaya diri untuk menjadi yang lebih baik lagi.
5. Terjadi pelecehan seksual, fisik, atau emosional
Anak-anak yang pernah mengalami pelecehan dapat mengembangkan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Hal ini dapat menimbulkan adanya perasaan tidak dihargai, perampasan hak, dan perasaan tidak pantas untuk dicintai.
Akibatnya, mereka merasa takut untuk melakukan sesuatu yang baru akibat bayang-bayang trauma pelecehan pada masa lalu.
Baca Juga: Bikin Khawatir Usai Tulis Pesan Perpisahan, Kondisi Anak Bambang Pamungkas Kini Diungkap Driver Ojol
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR