NOVA.id - Kasus genital warts atau kutil kelamin di dunia mencapai 120,5 kasus per 100.000 per tahun dengan usia puncak di 24 tahun.
Sedangkan di Indonesia, perempuan lebih banyak mengalami (62,5 persen) dengan cakupan usia 25 sampai 45 tahun.
Genital warts merupakan suatu penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus yang disebut Human Papilloma Virus (HPV).
Virus HPV sendiri punya dua tipe, ada yang risiko rendah seperti pada tipe 6 dan 11 yang ditemukan pada 90-95 persen kasus genital warts.
Namun sebagian kecil juga bisa disebabkan oleh virus HPV yang risiko tinggi (tipe 16, 18, 31, 33, dsb) yang bisa bertransformasi jadi kanker serviks atau kanker mulut rahim.
Tanda awal yang bisa dideteksi sendiri adalah kulit terasa kasar atau ada benjolan di area organ intim perempuan.
Biasanya disertai dengan gatal atau keputihan yang mengganggu.
Jika mengalami masalah tersebut, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit dan kelamin.
Perlu diketahui meskipun sudah mendapat pengobatan, kutil kelamin pada perempuan tidak bisa sembuh sepenuhnya dan akan kambuh.
Baca Juga: Agar Hubungan Intim Tahan Lama, Coba 5 Teknik Foreplay Ini dengan Pasangan
View this post on Instagram
Oleh sebab itu, penting bagi perempuan untuk mengetahui cara mencegah kutil kelamin.
Dokter Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV, Spesialis kulit dan kelamin (Dermato-venereologi) membagikan tipsnya saat menjadi narasumber dalam acara Virtual Media Briefing yang digelar Klinik Pramudia dengan tema Kupas Tuntas Genital Warts pada Perempuan, Rabu (15/06).
Cara mencegah kutil kelamin yang terpenting adalah dengan mengetahui cara menjaga kesehatan miss v.
"Saat cebok, cobalah raba apakah ada benjolan atau gatal, keputihan. Kita harus lebih aware sebagai perempuan. Lokasi area kewanitaan yang tersembunyi bukan alasan untuk tidak aware."
"Kalau ada benjolan yang coba lihat pakai cermin. Kalau tertutup rambut ya cukur dulu, bersihkan. Baru lihat lagi."
"Kalau memang ada benjolan atau keluhan lain ya periksakan ke dokter specialis kulit dan kelamin," ujarnya.
Berikutnya adalah dengan bijak saat melakukan aktivitas seksual karena kutil kelamin adalah Penyakit Menular Seksual (PMS).
"Idealnya berobat dengan partner seksual agar sama-sama bersih," sambungnya.
Dan ketiga adalah melindungi diri dengan vaksin HPV.
"Terakhir, bisa vaksin dengan vaksin HPV untuk pencegahan. Ini fungsinya untuk menurunkan risiko kanker serviks oleh virus HPV yang berisiko tinggi."
"Data Kemenkes menunjukkan kasus kanker serviks makin tinggi. Akibatnya, kasus kematian akibat kanker serviks makin tinggi. Maka dari itu pemerintah mengadakan wacana vaksin HPV untuk anak SD perempuan kelas 5 dan 6 SD," tandasnya.
Baca Juga: Bentuk Miss V Sangat Pengaruhi Kepuasan Orgasme, Ini Alasannya
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
KOMENTAR