NOVA.id - Belum lama ini, satu kasus infeksi cacar monyet dilaporkan terjadi pada seorang remaja di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Namun, kasus ini dipastikan negatif.
Hal itu dikatakan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Roundonow.
"Informasi dari Kabid P2 Dinkes Provinsi Kalimantan Barat, diagnosis akhir dari dokter Rumah Sakit Soedarso adalah varicella (cacar air)," ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (18/06).
Lantas, sebenarnya apa gejala cacar monyet?
Melansir Kompas.com, gejala cacar monyet yakni adanya bintil berisi air agak banyak di bagian tubuh.
Selain itu muncul juga infeksi, nyeri, demam, dan menggigil.
"Kalau dia demam harus diobati. Tapi tidak menyebabkan kematian," terang Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar), Hary Agung Tjahyadi.
Cacar monyet sendiri disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis.
Baca Juga: Tak Usah Panik, Cacar Monyet Virusnya Tidak Terbang di Udara
Adapun penularan cacar monyet bisa terjadi jika ada kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
Penularan bisa melalui darah, air liur, cairan tubuh, lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR