Hanya saja kedua model pembayaran tersebut memiliki metode dan cara yang berbeda satu sama lainnya.
Pembelian tunai dilakukan dengan langsung membayar lunas saat itu juga dan pembelian secara kredit dengan membayar uang muka sesuai perjanjian, kemudian sisa pembayarannya dilakukan oleh pihak ketiga, dimana nantinya pembeli akan mengangsur pinjaman tersebut kepada pihak ketiga tersebut.
Dalam hal ini, pihak ketiga yang memberikan pinjaman tersebut dapat berupa bank atau perusahaan pembiayaan.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan seseorang membeli mobil secara tunai ataupun kredit.
Pertama, kemampuan keuangan yang dimiliki oleh setiap orang tidaklah sama, sehingga ada yang memilih membeli mobil secara tunai karena memang uangnya mencukupi.
Namun sebaliknya ada yang harus membelinya secara secara kredit mengingat dana yang dimiliki belum mencukupi.
Baca Juga: Netizen Tuding Mobil Barunya Didapat karena Gimmick dengan Raffi Ahmad, Nita Gunawan Buka Suara
Kedua, melihat tujuan membeli mobil tersebut untuk apa, apakah untuk keperluan pribadi yang mendesak atau tidak, ataukah untuk tujuan produktif.
Keperluan mendesak memiliki mobil untuk mengantar anak sekolah tiap hari atau untuk keperluan bekerja, bisa menjadi prioritas untuk segera membeli mobil.
Kalaupun dana tunai yang dimiliki belum sepenuhnya mencukupi, tetapi bisa membelinya dengan cara kredit. Demikian halnya apabila keperluan untuk membeli mobil tersebut untuk tujuan produktif, seperti dipakai untuk berdagang atau ditaksikan melalui platform aplikasi daring, membeli secara kredit tidak masalah sepanjang mampu membayar angsuran secara berkala.
Kalau harus menunggu mempunyai uang tunai sejumlah harga mobil, maka peluang untuk membeli dan kemudian mengkaryakan mobil tersebut menjadi semakin sulit dicapai. Justru, membeli mobil untuk tujuan produktif dengan cara mengangsur, membuat modal awal yang dijadikan uang muka menjadi kembali berputar.
Penulis | : | Dr. Agus Sugiarto |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR