NOVA.id - Sahabat NOVA, hampir semua orang memiliki keinginan untuk memiliki mobil sendiri, terlepas dari latar belakang dan usia seseorang.
Apalagi di zaman yang serba cepat seperti sekarang ini, kebutuhan untuk memiliki mobil sepertinya menjadi suatu keharusan bagi semua orang.
Ibaratnya kebutuhan untuk mempunyai kendaraan bermotor tersebut sudah menjadi bagian dari kebutuhan gaya hidup sehari-hari yang tidak bisa ditinggalkan, ya?
Mobil memiliki peran penting untuk mendukung kehidupan manusia, sehingga keperluan untuk mempunyai mobil tidak lagi dianggap menjadi sebuah kemewahan.
Memang sebagian orang memandang bahwa memiliki mobil sendiri merupakan suatu kemewahan, karena tidak semua orang bisa membelinya.
Tapi anggapan seperti itu tidak sepenuhnya benar, mengingat fungsi mobil sangat beragam sekali, baik untuk keperluan sehari-hari pergi ke kantor, mengantar anak sekolah, berdagang, untuk disewakan, dan lain-lain.
Apabila memiliki mobil dianggap sebagai suatu kebutuhan guna mendukung dan memperlancar kegiatan sehari-hari seseorang, maka tidak ada salahnya untuk segera membeli dan memilikinya.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana caranya untuk membeli sebuah mobil, ya Sahabat NOVA?
Mana yang lebih tepat, membeli dengan cara membayar tunai atau membelinya secara mengangsur.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini Bahaya Pakai Celana Jeans Ketat Saat Nyetir Mobil
Faktor yang mempengaruhi
Membeli mobil dengan cara membayar tunai ataupun berutang sebetulnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk mendapatkan sebuah mobil.
Hanya saja kedua model pembayaran tersebut memiliki metode dan cara yang berbeda satu sama lainnya.
Pembelian tunai dilakukan dengan langsung membayar lunas saat itu juga dan pembelian secara kredit dengan membayar uang muka sesuai perjanjian, kemudian sisa pembayarannya dilakukan oleh pihak ketiga, dimana nantinya pembeli akan mengangsur pinjaman tersebut kepada pihak ketiga tersebut.
Dalam hal ini, pihak ketiga yang memberikan pinjaman tersebut dapat berupa bank atau perusahaan pembiayaan.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan seseorang membeli mobil secara tunai ataupun kredit.
Pertama, kemampuan keuangan yang dimiliki oleh setiap orang tidaklah sama, sehingga ada yang memilih membeli mobil secara tunai karena memang uangnya mencukupi.
Namun sebaliknya ada yang harus membelinya secara secara kredit mengingat dana yang dimiliki belum mencukupi.
Baca Juga: Netizen Tuding Mobil Barunya Didapat karena Gimmick dengan Raffi Ahmad, Nita Gunawan Buka Suara
Kedua, melihat tujuan membeli mobil tersebut untuk apa, apakah untuk keperluan pribadi yang mendesak atau tidak, ataukah untuk tujuan produktif.
Keperluan mendesak memiliki mobil untuk mengantar anak sekolah tiap hari atau untuk keperluan bekerja, bisa menjadi prioritas untuk segera membeli mobil.
Kalaupun dana tunai yang dimiliki belum sepenuhnya mencukupi, tetapi bisa membelinya dengan cara kredit. Demikian halnya apabila keperluan untuk membeli mobil tersebut untuk tujuan produktif, seperti dipakai untuk berdagang atau ditaksikan melalui platform aplikasi daring, membeli secara kredit tidak masalah sepanjang mampu membayar angsuran secara berkala.
Kalau harus menunggu mempunyai uang tunai sejumlah harga mobil, maka peluang untuk membeli dan kemudian mengkaryakan mobil tersebut menjadi semakin sulit dicapai. Justru, membeli mobil untuk tujuan produktif dengan cara mengangsur, membuat modal awal yang dijadikan uang muka menjadi kembali berputar.
Ketiga, adanya penawaran khusus untuk jenis-jenis kendaraan tertentu yang ditawarkan oleh showroom mobil.
Adanya penawaran khusus tersebut tentunya menjadi daya tarik tersendiri dan bisa menjadi bahan pertimbangan, apakah membeli mobil secara tunai atau kredit.
Misalnya saja mobil tersebut tidak lagi diproduksi dan dilakukan cuci gudang untuk menghabiskan sisa stoknya, sehingga harganya mendapat diskon besar ataupun kredit dengan bunga yang sangat murah.
Contoh lain adalah mobil tersebut kurang laku penjualannya, sehingga produsen memberikan tawaran kepada calon pembeli untuk membayar secara kredit dengan suku bunga rendah, bahkan 0% dengan jangka waktu yang panjang.
Dalam kondisi seperti ini memang lebih tepat dan menguntungkan untuk membeli mobil tersebut dengan cara mengangsur.
Baca Juga: Paula Verhoeven Kembali Jadi Model, Baim Wong Bangga Sang Istri Naik Limousin: Langsung Mancanegara
Untung rugi membeli secara tunai
Banyak orang beranggapan bahwa membeli mobil secara tunai adalah cara yang terbaik untuk memilikinya.
Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar karena membeli secara tunai juga ada untung ruginya.
Ada beberapa keuntungan yang akan kita dapatkan apabila membeli mobil secara tunai.
Pertama, bebas dari urusan hutang yang terkadang rumit dan juga menghindari proses administrasi yang relatif panjang apabila mengajukan permohonan kredit.
Beberapa orang cenderung membeli mobil secara tunai karena memang memiliki dana yang cukup untuk membeli mobil tersebut.
Kedua, adanya semacam “hallo efect” bagi seseorang yang membeli mobil secara tunai, khususnya untuk mobil mahal dan bermerek bahwa mereka adalah benar-benar orang kaya yang diakui oleh lingkungannya.
Ketiga, dengan membeli secara tunai, maka pemilik dapat segera mendapatkan surat bukti kepemilikan kendaraan atau BPKB atas mobil tersebut.
Baca Juga: Paula Verhoeven Kembali Jadi Model, Baim Wong Bangga Sang Istri Naik Limousin: Langsung Mancanegara
Dengan BPKB yang sudah di tangan, maka pemilik dapat dengan leluasa untuk menjaminkan mobilnya kepada pihak lain apabila ingin berutang.
Membeli mobil secara tunai memang banyak memberikan keuntungan bagi kita, namun juga ada beberapa hal yang bisa menjadi faktor yang kurang menguntungkan.
Pertama, membeli mobil secara tunai apalagi dalam jumlah besar tentunya akan mengurangi dana simpanan yang kita miliki. Dana tersebut memiliki potensi untuk menghasilkan uang yang lebih besar apabila digunakan untuk kegiatan usaha atau diinvestasikan kembali.
Namun karena dana tersebut telah diambil dan dipakai untuk membeli mobil secara tunai, maka potensi mendapatkan penghasilan tambahan dari dana tersebut menjadi hilang ataupun berkurang.
Kedua, membeli mobil secara tunai dengan mencairkan dana untuk kebutuhan darurat adalah kesalahan besar.
Jangan sampai kita tergoda memiliki mobil tersebut sesegera mungkin dengan membeli tunai dari uang simpanan kita yang telah dialokasikan untuk keperluan dana darurat.
Ketiga, bagi showroom yang menjual mobil tersebut, tidak ada bedanya ataupun perlakuan khusus bagi mereka yang membli mobil secara tunai ataupun kredit.
Bahkan untuk beberapa showroom merek tertentu justru memberikan tawaran yang lebih menarik apabila kita membelinya dengan cara berutang.
Baca Juga: Hadiahi Mobil Rp20 Miliar untuk Nagita Slavina, Raffi Ahmad: Dia Malu
Untung rugi membeli secara kredit
Ada beberapa keuntungan bagi kita apabila membeli mobil secara kredit.
Pertama, kita tidak harus menyediakan uang dalam jumlah besar seharga mobil yang akan dibeli, tapi cukup dengan menyediakan uang untuk membayar uang mukanya saja.
Apabila kita harus menunggu mempunyai sejumlah uang seharga mobil tersebut, mungkin memerlukan waktu yang lebih lama dan kemungkinan harga mobilnya sudah naik.
Kedua, karena adanya kebutuhan segera untuk memiliki mobil, misalnya untuk keperluan berdagang, sarana transportasi ke tempat kerja dan lain-lain.
Sementara itu dana tunai yang dimiliki belum mencukupi, sehingga kita bisa memilikinya sekarang juga dengan cara berutang.
Ketiga, sisa uang yang sebelumnya dianggarkan untuk membeli mobil secara tunai, dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain yang lebih prioritas, misalnya untuk membayar uang kuliah, biaya berobat dan lain-lain.
Keempat, dengan membeli mobil secara kredit, cashflow keuangan kita menjadi bisa bernapas lega karena tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar.
Jangan sampai setelah membeli mobil secara tunai karena gengsi, kemudian kita tidak mampu membayar angsuran bulanannya.
Kerugian membeli mobil secara kredit juga relatif banyak.
Pertama, memiliki beban utang yang relatif lama sesuai dengan jangka waktu kredit mobil tersebut.
Konsekuensinya kita harus mampu menyediakan dana sejumlah tertentu secara rutin dan berkala untuk membayar angsuran tersebut.
Kedua, membeli mobil dengan kredit memaksa kita hidup lebih disiplin, terutama kedisipinan dalam mengelola cashflow keuangan kita. Ketidakmampuan kita menyediakan dana angsuran pada waktu yang telah dijanjikan akan berakibat buruk bagi kiat.
Bahkan gagal bayar angsuran selama beberapa kali akan membuka peluang pihak bank atau perusahaan pembiayaan untuk menyita mobil yang kita miliki tersebut.
Akibatnya kita bisa saja dimasukkan ke dalam daftar hitam penunggak utang.
Ketiga, mobil yang dibeli secara kredit tersebut tidak bisa dijadikan jaminan utang selama kita belum menyelesaikan sisa pinjaman kepada bank atau perusahaan pembiayaan yang menyediakan pinjaman.
Keempat, harga mobil bisa menjadi lebih mahal jika kita membelinya secara kredit. Semakin lama jangka waktunya, maka semakin besar pokok pinjaman dan bunga yang harus dibayar.
Sementara itu, harga mobil semakin lama semakin turun, sehingga harga mobil yang dibeli secara kredit tersebut bisa menjadi dua kali lipat atau bahkan lebih dari harga tunai.
Nah, sekarang sudah tahu ya, mana cara membeli mobil yang lebih untung Sahabat NOVA. (*)
Penulis | : | Dr. Agus Sugiarto |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR