"Kedua, jika masih mahasiswa, perbanyak aktif di banyak kegiatan, organisasi, ikut lomba, kegiatan sosial, hingga asisten praktikum."
"Ketiga, Belajar Bahasa Jepang sebelum berangkat agar bisa lebih dan dapat nilai lebih saat seleksi beasiswa."
"Keempat dan tak kalah penting, perbanyak amal baik khususnya kepada orang tua, ditambah amalan sunnah, bagi yang muslim," lanjutnya.
Dalam kisah suksesnya, Akrim juga menceritakan bagaimana hasratnya turut membantu dirinya untuk lulus dengan nilai baik dalam membuat tesis atau tugas akhir nya untuk meraih gelar Master of Science.
"Kebetulan, thesis saya itu membuat edukasi gizi berbasis eletronik ( E-book ) yang menceritakan tentang bagaimana cara mudah dan cerdas mempraktikkan makanan sehat dengan salah satunya memperhatikan kemasan yang kita, atau bahasa mudahnya membaca label makanan."
"Tentunya dari persiapan hingga mengolah hasil penelitian banyak proses yang sudah dilalui. Misal mulai dari pilih karakter tokoh cerita yang pas, membuat cerita yang menarik, mencari ilustrator, uji coba media hingga aplikasinya kepada anak sekolah yang ada di Indonesia dan Tokyo," ujar Akrim .
"Ada cerita menarik yang ingin saya bagikan juga ketika masih sebagai mahasiswa penelitian dan program magister. Paling berkesan adalah saat sepeda milik kampus sempat ditahan di tempat parkir umum, karena saya belum bisa membaca tulisan Kanji."
"Selain itu, selamat mengambil program master yang berkesan adalah Akrim punya banyak kesempatan untuk bertemu banyak tokoh-tokoh hebat dari Indonesia yang bisa menimba ilmu langsung dari beliau."
"Kemudian sama seperti mahasiswa internasional lainnya, saya juga merasakan rindu rumah dan rindu masakan Indonesia. Nah di saat seperti itu, saya biasanya buka resep dari dapurumami.com. Masakan khas Indonesia yang simpel, lezat, dan pernah terasa, bisa mudah saya buat, " sambungnya.
Pemuda asal Bone ini kemudian menceritakan lebih lanjut rencana-rencananya setelah lulus dan meraih gelar Master of Science dari Kagawa Nutrition University.
"Alhamdulillah, saat ini saya menjadi seorang pengajar di bidang Physical Education & Islamic Study di YUAI Islamic International School Tokyo."
"Harapannya disamping mengajar, saya ingin membuat beberapa media edukasi gizi yang menyenangkan. Belajar dari panutan-panutannya media edukasi gizi yang ada di Jepang," tutupnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung berlangganan bebas repot di Grid Store .(*)
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
KOMENTAR