NOVA.id - Saat ini, penyakit cacar monyet memang belum terdeteksi di Indonesia.
Namun, penyakit cacar monyet ini tidak boleh kita abaikan.
Dilansir dari Kompas.com, terkini, satu kasus cacar monyet ditemukan di Singapura. Ini merupakan kasus pertama di negara ASEAN.
Dengan adanya kasus ini, kita perlu waspada dan mengetahui langkah yang harus dilakukan jika tertular cacar monyet.
Lantas, apa saja yang harus kita lakukan jika tertular cacar monyet?
Jika kita merasa tertular virus cacar monyet, langkah pertama yang harus segera dilakukan adalah menghubungi dokter untuk penanganan yang tepat.
Sahabat NOVA juga wajib mewaspadai gejalanya selama 21 hari hari setelah paparan pertama dan melakukan 5 langkah berikut:
Pertama, periksa suhu tubuh minimal dua kali sehari.
Apabila kedinginan dan mengalami pembengkakan di kelenjar getah bening, tetapi tidak demam atau memiliki ruam, Sahabat NOVA wajib melakukan isolasi mandiri di rumah selama 24 jam.
View this post on Instagram
Sementara, apabila tubuh demam dan disertai ruam, kita wajib segera isolasi diri dan menghubungi layanan kesehatan terdekat.
Keempat, jika tubuh kedinginan dan pembengkakan kelenjar getah bening yang tak kunjung hilang, kita harus segera ke dokter.
Terakhir, jika tidak bergejala, kita dapat melakukan rutinitas seperti biasa.
Tetapi hindari kontak dengan orang lain, seperti donor darah/sel/jaringan, memberi ASI, air mani, atau organ.
Melansir Kompas.com, dokter akan melihat lesi atau area abnormal jaringan di dalam atau di luar tubuh secara rinci terkait gejala.
Tes laboratorium dapat mengetahui apakah kita tertular cacar monyet atau penyakit kulit lain, seperti campak, kudis, cacar air, sipilis, dan infeksi bakteri.
Baca Juga: Berbeda dengan Cacar, Ini Gejala Cacar Monyet dan Cara Mencegahnya
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR