"Saya sudah mendengar langsung kronologi dari KPAID, asumsi ada persetubuhan, saya lihat videonya tidak mungkin. Apalagi anak kecil seperti itu. Jadi secara kasatmata di video tidak ada persetubuhan," tambahnya.
3. Depresi hanya asumsi masyarakat
Uu meminta masyarakat tidak berasumsi bahwa kematian korban akibat depresi. Sejauh ini, menurutnya, belum ada temuan dari Kepolisian kalau penyebab kematian adalah depresi.
"(Depresi) itu hanya asumsi masyarakat karena ada kronologi seperti itu. Namun itu belum pasti. Yang berhak menyampaikan adalah pihak yang berwenang, yaitu kedokteran," kata dia.
4. Kasus tidak dilanjutkan
"Saya akan sesuai kapasitas, akan menyampaikan ini ke Gubernur. Saya ingin masalah ini distop. Menurut saya, yang harus dikejar itu yang membuat dan menyebarkan," ujar Uu.
Apabila nantinya saat penyelidikan Kepolisian terbukti ada persetubuhan dalam kasus ini, lanjut Uu, dirinya masih tetap berharap untuk tak dilanjutkan ke Pengadilan.
Baca Juga: Bocah SD yang Dibully dan Dipaksa Temannya untuk Setubuhi Kucing Meninggal Dunia
Apalagi, menurut Uu, keluarga korban dan pelaku sebelumnya sudah islah dan bertemu serta telah selesai memberikan maaf.
"Harapan kami, sekalipun terjadi (persetubuhan), kasus tidak dilanjutkan. Karena anak kecil. Kedua, ini dampak keluarga yang sudah islah. Kan sudah ada maaf," tegas Uu.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
KOMENTAR