NOVA.id - Penemuan bansos di Depok yang dikubur karena rusak menuai reaksi masyarakat.
Diketahui, bansos dikubur di sebuah lahan kosong di wilayah Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Selain beras, ditemukan pula sembako berupa minyak goreng, tepung terigu, dan telur.
Saat ditemukan, bahan-bahan pokok tersebut sudah dalam keadaan busuk dan berjamur.
Penguburan bansos ini dilakukan oleh perusahaan jasa pengiriman logistik JNE.
Menurut JNE, pihaknya bekerja sama dengan PT DNR dalam penyaluran bansos tersebut.
JNE beralasan sembako itu dikubur karena rusak dan mengeklaim telah mengganti sembako yang rusak.
Sayangnya, penemuan tersebut menjadi janggal lantaran pemerintah mengaku tak bekerja sama dengan JNE dalam pengiriman bansos.
Pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) dan PT DNR yang ditunjuk sebagai pengirim bansos pun mengaku tak bekerja sama dengan perusahaan penyedia layanan pengiriman itu.
Baca Juga: Uang BLT UMKM Disalurkan Tahun 2022 Ini, Berapa Besarannya?
View this post on Instagram
Merespons masalah ini, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menjelaskan pengiriman bansos itu sedianya ditangani oleh Bulog.
Namun cuaca yang buruk mengakibatkan bansos rusak akibat kehujanan.
"Pak Menko (Menko PMK Muhadjir Effendy) menyampaikan itu bahwa saat itu pengiriman bantuan beras itu dilakukan oleh Bulog."
"Nah, kemudian di perjalanan itu pengirim bantuan itu barangnya itu kehujanan," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Risma kemudian membenarkan bahwa penggantian bansos ditanggung JNE selaku pihak transporter atau jasa pengirim.
"Mereka harus mengganti, karena meskipun mereka tidak tahu kualitas beras itu seperti apa tapi dia sudah kehujanan. Gitu perjanjiannya katanya," sambungnya.
Ia menuturkan sudah ada bukti tertulis mengenai masalah tersebut.
"Sudah ada keterangan bahwa memang diganti oleh penerima jasa transporternya beras itu," tandasnya.
Kendati demikian, Kemensos telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki alasan mengapa bantuan yang rusak itu dikubur.
Baca Juga: Bansos dari Pemprov DKI Jakarta, Ini Cara Daftar Program DTKS
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR