"Untuk sukses memberikan ASI eksklusif butuh hormon yang tadi (prolaktin dan oksitosin), yang bisa dikeluarkan oleh ibu yang (merasa) bahagia," ucap Ray.
3. Kesehatan ibu terjaga
Manfaat ibu menyusui merasa bahagia tidak hanya dirasakan oleh anak. Ibu menyusui sendiri pun memperoleh manfaat yang luar biasa.
Ray mengatakan, ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif lebih mungkin terhindar dari penyakit keganasan, seperti kanker payudara, kanker ovarium, maupun kanker serviks, dibanding yang gagal.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ibu bisa sukses memberikan ASI eksklusif jika hormon prolaktin dan oksitosin terproduksi dengan baik. Kuncinya keberhasilannya yaitu ibu menyusui harus merasa bahagia.
Nah, kita sudah mengetahui manfaat ibu menyusui merasa bahagia. Namun ternyata kenyataannya, tidak semua ibu merasa bahagia saat menyusui.
Baca Juga: Langkah-Langkah Perlekatan Menyusui yang Benar, Perhatikan Posisi Bayi
Menurut penelitian terbaru dari Health Collaborative Center (HCC), hanya 44% ibu menyusui merasa bahagia dalam menjalankan proses menyusui karena dukungan yang optimal.
Itu artinya, 6 dari 10 ibu menyusui merasa tidak bahagia karena kurang dukungan.
“Penelitian kami ini menemukan fakta bahwa terdapat hampir 60% atau 6 dari 10 ibu menyusui yang merasa tidak bahagia dengan proses menyusui selama pandemi," ujar Ray selaku peneliti utama, dalam konferensi pers, Sabtu (06/08) pagi.
Lantas, apa alasan para ibu ini tidak merasa bahagia?
Dari penelitian pada 1920 responden, Ray menjelaskan, penyebab utama perasaan tidak bahagia pada ibu menyusui adalah karena kurangnya aspek dukungan yang diharapkan.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR