NOVA.id - 2 orang dokter memvonis Roy Kiyoshi hanya bisa bertahan hidup 2 tahun lagi.
Meski syok berat, Roy tak ingin menyerah dan terus berusaha mencari obat.
"Syok banget, itu kan kata dokter ya, divonis begini begitu."
"Tapi aku percaya Tuhan tuh Maha Kuasa yang lebih tau punya umur."
"Kalau aku divonis dua dokter kayak gitu kan aku nggak boleh putus asa."
"Cari pengobatan terus aja sampai dokter ketiga," ujarnya, dilansir dari TribunSeleb.
Diketahui sejak beberapa bulan lalu Roy divonis mengalami pembengkakan jantung.
Namun ia yakin jika memperbaiki gaya hidup maka dirinya bisa bertahan hidup lebih lama.
"Jadi nggak cuma dua dokter, vonis, terus aku sedih nggak mau berobat."
"Tapi kalau jaga makan, minum obat seumur hidup nggakpapa."
"Aku harus minum obat seumur hidup doang," sambungnya.
Baca Juga: Konsumsi Garam Berlebihan Picu Penyakit, Ahli Sarankan Pakai MSG
View this post on Instagram
Roy terus bersemangat demi menghidupi kedua orangtuanya.
"Gimana pun juga aku harus sehat, soalnya kan aku tulang punggung mama papa."
"Nanti ketika aku sakit, siapa yang urus mama sama papa?"
"Semua kan aku yang nanggung, aku pengen mama bangga," ucapnya, dilansir dari TribunSeleb.
Ia mengaku bekerja di dunia hiburan untuk kedua orangtuanya.
Sehingga kini ia pun menjadikan kedua orangtuanya sebagai semangat.
"Dulu kan aku jadi seorang publik figur supaya bisa bikin mama sama papa bangga."
"Aku berjuang demi sakitku ini supaya bisa sehat kembali supaya bisa cari rejeki buat mama sama papa," jelasnya.
Ibu Roy Kiyoshi, Meilany Chandrawati mengaku akan selalu ada di sisi anaknya selama pengobatan.
"Iya khawatir, seorang ibu pasti khawatir."
"Tapi kita berusaha untuk mengobatinya, nggak akan apa-apa," tandasnya.
Baca Juga: Dialami Dicky Topan, Ini Penyebab Pembengkakan Jantung dan Gejalanya
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Tribunseleb |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR