NOVA.id - Ada berbagai cara menjaga kebersihan area kewanitaan.
Salah satunya adalah dengan memperhatikan penggunaan celana dalam.
Pasalnya, penggunaan celana dalam yang tidak benar bisa berisiko menimbulkan iritasi dan infeksi.
Nah, berikut ini tersedia beberapa kesalahan menggunakan celana dalam yang harus kita hindari.
Hal tersebut dijelaskan oleh konsultan senior Dr Uma Vaidyanathan, dilansir dari Healthshot.
Yuk, simak!
8 Kesalahan Menggunakan Celana Dalam
1. Menggunakan celana dalam sintetis
Celana dalam harus selalu terbuat dari bahan katun.
Renda dan kain sintetis lainnya mungkin tampak cantik, tetapi tidak bisa menyerap keringat.
Hal ini akan membuat celana dalam menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang menyebabkan iritasi kulit dan berbagai infeksi.
Baca Juga: Pentingnya Perawatan Payudara dan Miss V Bagi Perempuan, Jangan Asal Pilih!
2. Menggunakan pakaian dalam yang ketat
Kita harus menghindari penggunaan celana dalam yang ketat.
Celana dalam yag ketat dan berenda dapat menyebabkan iritasi di sepanjang lipatan kulit yang menyebabkan peningkatan kemungkinan infeksi vulvovaginal dan kondisi menyakitkan yang disebut vulvodynia, yang dapat mengganggu kehidupan seks Sahabat NOVA.
3. Menggunakan shapewear
Shapewear memang bisa membuat tubuh terlihat lebih menarik.
Namun, manfaat itu tidak sebanding dengan risiko yang bisa kita dapatkan.
Dr Vaidyanathan mengatakan, sering memakai shapewear bisa memberi tekanan ekstra pada kandung kemih.
Hal ini berarti kita harus lebih sering ke kamar mandi.
"Ini dapat menyebabkan kompresi saraf yang, dalam skenario terburuk, dapat menyebabkan nyeri panggul dan tungkai bawah dan punggung yang lama," jelasnya.
4. Tidak mengganti celana dalam secara teratur
Tidak mengganti celana dalam secara teratur merupakan kesalahan lain yang kerap dilakukan.
Baca Juga: Jangan Salah Lagi, Begini 4 Cara Menjaga Kebersihan Miss V yang Benar
Ganti celana dalam secara teratur, atau jika kita sedang menstruasi dan menggunakan pembalut, gantilah dua kali sehari.
Sekresi vagina dan vulva di celana dalam menjadi lahan subur untuk terjadinya infeksi.
5. Tidak mencuci celana dalam dengan benar
Cuci celana dalam dengan air hangat dan hindari menggunakan pelembut kain atau deterjen beraroma, saat membersihkannya. Pastikan celana dalam benar-benar kering sebelum memakainya.
6. Mengabaikan noda pakaian dalam
Keputihan adalah normal, tetapi ketika noda berubah menjadi hijau atau bercampur darah, atau terlihat seperti keputihan yang kental dengan bau busuk, mungkin sudah waktunya untuk menemui dokter.
Selain itu, buang celana dalam jika noda keras tetap ada bahkan setelah dicuci.
7. Tidak mandi setelah olahraga
Tetap mengenakan pakaian dalam yang berkeringat setelah berolahraga bisa membuat bakteri berkembang biak yang menyebabkan infeksi bakteri dan jamur.
8. Mengenakan thong
Penggunaan thong bisa membuat penampilan kita terbebas dari garis celana dalam yang terlihat.
Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Bau Miss V yang Tak Sedap, Jangan Gunakan Pewangi
View this post on Instagram
Namun, pemakaian thong bisa membuat bakteri berpindah dari belakang ke depan.
Dan hal ini bisa meningkatkan peluang kita terkena infeksi.
Selain itu, thong biaanya berbahan kain renda, sutra, dan poliester, yang membuat semakin tidak nyaman.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Healthshots |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Presi |
KOMENTAR