Sejak diluncurkan pada tahun 2020, Tencel Carbon Zero sebagai produk serat bersertifikat bebas karbon.
Serat ini mengikuti panduan global mengenai netralitas karbon, mendapat respons positif dengan peningkatan permintaan dari para mitra dan konsumen akan serat khusus ini.
Sedangkan serat Lenzing Ecovero , yaitu serat viscose atau rayon yang diproduksi dengan standar lebih tinggi dibanding dengan serat viscose di pasaran saat ini.
Sebenarnya serat Lenzing Ecovero sudah dikenal di lebih 189 negara sebagai merek serat berkelanjutan.
Serat ini tercipta dari kayu dan pulp yang tersertifikasi dan terkontrol dalam prosesnya
Serat tersebut menggunakan proses produksi yang lebih ramah lingkungan, karbon emisi 50% lebih rendah dan dampak penggunaan air lebih sedikit, serta telah disertifikasi oleh EU Ecolabel.
Serat viscose bermerek Lenzing Ecovero terjangkau bagi semua kalangan konsumen, untuk pasar Indonesia.
Bahkan serat Lenzing Ecovero telah berkolaborasi dengan berbagai brand lokal kenamaan seperti Dust, Sare Studio, Alowalo, Belimukena, Bhoemi Brand dan beberapa merek fashion lokal lainnya.
“Kami ingin menghadirkan koleksi busana yang tidak hanya indah untuk dikenakan, namun juga memiliki nilai tambah bagi pemakainya,” kata Matthew Aldo Susabda CEO dari PT. Cipta Adhyabusana dengan merek pakaian Dust.
Inovasi Lenzing melalui serat Lenzing Ecovero menjadikan setiap potong pakaian memiliki kualitas terbaik, serta turut membantu terciptanya keberlanjutan produk fashion ramah lingkungan.
“Sehingga para konsumen tidak perlu merasa khawatir saat mengenakannya,“ ungkap Matthew. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Yunus |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR