Arie juga menjelaskan jika pihak keluarga Yusuf Mansur mengaku keberatan dengan aksi yang dilakukan korban.
Kata Arie, ada tiga alasan mengapa mereka berkeberatan.
“Pertama, mubahalah tidak diatur dalam hukum yang berlaku,” jelasnya.
"Kedua, proses investasi batu bara masih dalam proses persidangan, yang mana masih dalam tahap mediasi," sambungnya.
“Alasan terakhir, yaitu belum ada putusan inkrah dari pengadilan yang menyatakan bahwa Yusuf Mansur harus bertanggung jawab atas kerugian sebagaimana tuduhan-tuduhan tersebut,” lanjutnya.
Arie lantas mengingatkan kepada para korban agar menghormati proses persidangan yang masih berlangsung.
"Kalau mengatasnamakan korban harus ada pembuktiannya terlebih dahulu. Yang ajang pembuktian sebenarnya mari kita buktikan di persidangan," pungkas Arie.
Sebagai informasi, ini merupakan kali kedua korban mendatangi rumah Yusuf Mansur.
Sebelumnya, aksi serupa dilakukan pada 20 Juni 2022.
"Kami geruduk yang pertama tidak ditemui. Hari ini tidak ditemui juga tanpa alasan yang jelas. Ini mubahalah yang kedua," ujar koordinator bernama Zaini Mustofa.
Ia mengatakan, mereka kembali menggeruduk rumah Yusuf Mansur karena Yusuf Mansur tidak mau diajak bertemu secara resmi.
Baca Juga: Yusuf Mansur Buka Suara, Sebut Wirda Mansur Kuliah di Buckingham University Namun Ingin Pindah
Sementara itu, diketahui Yusuf Mansur tidak bisa menemui para korban yang ada di depan rumahnya karena sedang berada di luar kota.
Melalui unggahan akun Instagram pribadinya, Yusuf Mansur ternyata sedang berada di kota Bandung.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kediaman Yusuf Mansur Digeruduk Massa Korban Investasi Bodong, Disumpahi Kena Azab
KOMENTAR