NOVA.id - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 akan memberikan dampak positif terhadap penjualan otomotif di Indonesia.
Hal ini dapat terlihat dengan banyaknya perkembangan teknologi di dunia otomotif.
Mulai dari kemajuan elektrifikasi hingga maraknya digitalisasi dunia modern yang sudah merambah industri otomotif secara luas.
Data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menunjukkan bahwa penjualan mobil whole sales atau distribusi dari pabrik ke dealer tumbuh 66% year on year (2021-2022) menjadi 887.202 unit.
Adapun penjualan sepeda motor, merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), di sepanjang 2021 mencapai 5,05 juta unit, tumbuh 38% dibanding 2020 yang hanya 3,66 juta unit.
Menurut Praktisi Otomotif, Antonius Yuliyanto, ketika melakukan pembelian kendaraan baru biasanya akan ada garansi yang diberikan diler dalam jangka waktu tertentu atau berdasarkan jarak tempuh.
Jika masa garansi sudah habis, maka tantangan selanjutnya adalah melakukan perawatan atau pembersihan secara rutin guna memastikan kendaraan yang digunakan dalam kondisi prima dan nyaman dalam jangka waktu yang lama.
“Kita berada di negara beriklim tropis, terutama ketika memasuki musim hujan bodi atau mesin menjadi lebih lembap dan berisiko menimbulkan korosi."
"Tentu saja, kondisi ini menjadi momok bagi kendaraan yang materialnya menggunakan besi. Sehingga, kendaraan memerlukan perawatan ekstra,” papar Aant panggilan akrab Antonius Yuliyanto, saat Talkshow Selleys RP7-Ahlinya 3P: Pelumas, Pelindung, Pembersih di Habitate Jakarta, Jumat (26/08).
Lebih lanjut, Aant menjelaskan bahwa pencegahan terhadap karat ini jamak dilakukan.
Segera cuci kendaraan setelah kehujanan untuk hilangkan garam dan asam yang terlarut di dalam air hujan, serta kotoran.
Baca Juga: Otobursa Tumplek Blek 2022 akan Hadirkan Kuliner Asik Nusantara Rempah Ruah
KOMENTAR