NOVA.id - Pada Rabu (14/09) kemarin, peti jenazah Ratu Elizabeth II diterbangkan dari Edinburgh, Skotlandia ke London, Inggris.
Sesampainya di Inggris, peti sang ratu dibawa ke Westminster Hall.
Iring-iringan keluarga kerajaan menemani jenazah Ratu Elizabeth II ke tempat peristirahatannya.
Peti dibawa dengan kereta meriam, melewati bawah balkon Istana Buckingham di mana hanya tiga bulan yang lalu pemimpin monarki berusia 96 tahun itu muncul, untuk saat-saat terakhir perayaan Platinum Jubilee.
Nantinya, prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II akan digelar pada tanggal 18 September, 10 hari setelah kematiannya diumumkan pada 8 September lalu.
Berikut ini adalah fakta-fakta seputar pemakaman Ratu Elizabeth II:
1. Biaya pemakaman fantastis
Untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Ratu Elizabeth II, istana Buckingham telah menyiapkan serangkaian acara sebelum Ratu dikebumikan.
Peti mati Ratu Inggris ini akan disemayamkan sementara di Westminster Hall selama empat hari agar publik dapat memberikan penghormatan sebelum peti diantarkan ke pemakaman Westminster Abbey.
Melansir Tribunnews, pemakaman Ratu Elizabeth II akan dihadiri 2.000 tamu termasuk para pemimpin dari seluruh dunia dan keluarga kerajaan.
Tak hanya itu pemakaman juga akan disiarkan di televisi sehingga dapat ditonton miliaran orang.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Wafat, Kedubes Inggris Buka Kesempatan Publik Tulis Pesan Duka, Begini Caranya
Istana Buckingham sendiri diketahui telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempersiapkan kematian Ratu.
Bahkan kerajaan telah menyiapkan dua skema pemakaman yaitu 'Operasi Unicorn' apabila Ratu menghembuskan nafas di Kastil Balmoral di Skotlandia berlangsung dan operasi 'Jembatan London' apabila Ratu menutup usia di Istana Buckingham.
Meskipun sampai saat ini Istana Buckingham masih enggan melaporkan biaya pemakaman Ratu Elizabeth II, namun dipastikan proses pemakaman Ratu sekaligus pelantikan Raja Charles III akan menelan biaya yang banyak.
Diperkirakan hingga memakan produk domestik bruto sekitar 6 miliar poundsterling atau Rp 103 triliun, dengan satuan kurs Rp 17.204/poundsterling.
2. Pemakaman Ratu Elizabeth jadi hari libur
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan bahwa 19 September waktu Kanada yang bertepatan dengan hari pemakaman Ratu Elizabeth II, akan menjadi hari libur nasional sebagai bentuk dukacita atas wafatnya sang ratu.
"Pada 19 September, warga Kanada dari seluruh negeri akan memberikan penghormatan kepada penguasa terlama Kanada, Yang Mulia Ratu Elizabeth II."
"Bagi sebagian besar orang Kanada, dia adalah satu-satunya ratu yang pernah kami kenal dan banyak dari kami merasakan kasih sayang dan penghargaan yang mendalam atas dedikasinya untuk Kanada," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Selain Kanada, beberapa negara persemakmuran Inggris juga menetapkan hari libur untuk waktu berduka atas kepergian Ratu Elizabeth II.
Australia mengizinkan hari libur pada 22 September dan Selandia Baru pada 26 September.
Hingga saat ini masih ada 14 negara persemakmuran yang mengakui Ratu sebagai kepala negara.
Baca Juga: Ratu Elizabeth Meninggal, Dua Anak Pangeran Harry dan Meghan Markle Dapat Gelar Bangsawan
View this post on Instagram
3. Pangeran Harry dilarang pakai seragam militer
Penerapan ini berlaku sesuai dengan perintah Raja Charles III, yang menyatakan bahwa hanya anggota kerajaan aktif saja yang berhak mengenakan seragam kebanggaan tersebut.
Selain Harry, Pangeran Andrew, anak ketiga Ratu Elizabeth II juga mendapat perlakuan serupa.
Andrew yang tersandung kasus dugaan pelecehan seksual dilucuti dari gelar bangsawannya.
Sedangkan Harry dicopot gelar maupun posisi militernya di Inggris ketika mengundurkan diri dari anggota senior Kerajaan Inggris pada 2021 lalu.
Dengan demikian, Pangeran Harry dan Pangeran Andrew tidak termasuk di dalam golongan tersebut sehingga harus mengenakan setelan jas formal biasa dalam pemakaman Ratu Elizabeth II.
Saat upacara perdana di Katedral St Giles ketika Raja Charles, Putri Anne dan Pangeran Edward mengenakan seragam militer sedangkan Pangeran Andrew tidak.
Raja Charles III mengaku ingin melaksanakan protokol sesuai teknis yang berlaku.
Ini cukup berbeda dengan Ratu Elizabeth sebelumnya menerapkan aturan yang berbeda ketika pemakaman Pangeran Philip yang lalu.
Ia memutuskan jika semua anggota kerajaan harus mengenakan setelan jas hitam saat mengantarkan jasad suaminya sehingga tidak terlihat perbedaan yang mencolok pada dua bangsawan tersebut.
Baca Juga: Mengenal Lily of The Valley, Bunga Cantik Favorit Ratu Elizabeth II
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR