NOVA.id - Tragedi penembakan di Thailand jadi duka netizen di seluruh dunia.
Kejadian ini langsung viral dan trending mengingat korban yang didominasi anak-anak.
Berikut ini adalah kronologi penembakan di tempat penitipan anak di Thailand, melansir Tribun Bali:
Juru Bicara Kepolisian Thailand Paisal Luesomboon mengatakan kepada ThaiPBS bahwa pelaku telah diadili pada Rabu 5 Oktober 2022 lalu.
Keesokan harinya, pada Kamis, dia pergi ke pusat penitipan anak untuk menjemput anaknya. AFP melaporkan, identitas pelaku bernama Panya Khamrab.
Paisal mengatakan, ketika pelaku tidak menemukan anaknya di sana, dia memulai pembunuhan.
"Dia mulai menembak, menebas, membunuh anak-anak di pusat penitipan anak Uthaisawan," kata Paisal.
Ketika pelaku tiba di lokasi kejadian, ada sekitar 30 anak yang berada di sana, lebih sedikit dari biasanya.
Seorang pejabat Distrik Uthaisawan Na Klang Jidapa Boonsom mengatakan bahwa penembakan terjadi saat makan siang.
"Menembak empat atau lima petugas di pusat penitipan anak terlebih dahulu," kata Jidapa.
Dia menambahkan bahwa di antara mereka yang ditembak adalah seorang guru yang sedang hamil delapan bulan.
Baca Juga: Buntut Konten Prank KDRT, Polisi Bakal Lanjutkan Proses Hukum Baim Wong dan Paula Verhoeven
"Awalnya orang-orang mengira ada kembang api," ujar Jidapa.
"Ini benar-benar mengejutkan. Kami sangat takut dan berlari untuk bersembunyi begitu kami tahu itu adalah penembakan."
"Begitu banyak anak terbunuh, saya belum pernah melihat yang seperti itu," lanjut Jidapa.
Jidapa menuturkan, pelaku memaksa masuk ke ruangan yang terkunci di mana anak-anak sedang tidur untuk membunuh anak-anak di sana dengan pisau.
Kepolisian Thailand mengatakan, pelaku juga membunuh istri dan anaknya kemudian bunuh diri.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha, dalam sebuah pernyataan di Facebook, menyebut penembakan massal tersebut insiden yang mengejutkan.
"Saya memerintahkan kepala polisi untuk segera pergi ke tempat kejadian untuk mengambil tindakan yang diperlukan dan semua pihak yang terlibat untuk memberikan bantuan segera kepada semua orang yang terkena dampak," kata Prayuth.
Wakil Perdana Menteri Thailand Prawit Wongsuwan melakukan perjalanan ke Uthaisawan untuk bertemu keluarga korban pada Kamis.
Sedangkan Prayuth diperkirakan akan berkunjung pada Jumat 7 Oktober 2022.
Pemerintah mengatakan akan memberikan bantuan keuangan kepada keluarga korban untuk membantu menutupi biaya pemakaman dan perawatan medis.
"Perdana menteri (Prayuth Chan-o-cha) telah menyampaikan belasungkawanya," bunyi pernyataan dari Kantor Perdana Menteri Thailand.
Baca Juga: Podcast Denny Sumargo Kembali Viral, Disebut Sudah Ramalkan Kasus Rizky Billar
View this post on Instagram
Seperti diketahui, tingkat kepemilikan senjata api di Thailand lebih tinggi dibanding negara lain di kawasannya. Jumlah itu belum termasuk senjata api ilegal.
Banyak senjata api ilegal diselundupkan melintasi perbatasan selama bertahun-tahun dari negara-negara tetangganya yang dilanda perselisihan. Penembakan massal jarang terjadi di Thailand.
Akan tetapi pada 2020, seorang tentara yang marah atas kegagalan kesepakatan properti mengamuk dengan senjata api.
Amukannya menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai 57 orang di empat lokasi.
Baca Juga: Video Nagita Slavina Tahan Tawa Viral, Raffi Ahmad Ceritakan Kisah di Balik Penampilannya di NYFW
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Tribun Bali |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR