“Ketika pasangan sudah jadi orangtua, biasanya dia terlalu fokus untuk menjadi ayah atau ibu, tapi dia lupa untuk menjadi pasangan. Sehingga, karena fokusnya pada anak dan menjadi orangtua akhirnya pasangan ini merasa ditinggalkan. Karena merasa ditinggalkan ia merasa kesepian. Ini bisa terjadi pada kedua-duanya,” jelas Keumala.
Dan yang banyak terjadi, biasanya perempuan yang sibuk mengurus anak merasa kesepian, merasa berjuang sendiri mengurus anak lantaran tidak mendapatkan dukungan dari pasangan. Sementara itu, ternyata sang suami juga merasa kesepian, lantaran merasa pasangannya tak lagi memiliki waktu untuknya.
Baca Juga: Memiliki Pasangan Lebih Muda alias Berondong, Potensi Masalah?
View this post on Instagram
Kata Keumala, “Jadi memang perlu banget untuk menyeimbangkan kehidupan kita sebagai orangtua dan juga kehidupan kita sebagai pasangan supaya seimbang.”
3. Pihak Ketiga
Nah, yang ketiga, hal ini banyak terjadi di Indonesia, yakni adanya peran pihak ketiga yang terlalu dominan. Pihak ketiga di sini, bukan berarti selingkuhan, ya, tapi bisa juga orangtua, kakak, atau siapa pun.
Misal, salah satu dari Anda atau pasangan terlalu bergantung kepada orangtua. Semua keputusan, selalu didiskusikan dan ditanyakan kepada orangtua, bukan kepada pasangan.
“Akhirnya pasangan mulai merasa enggak ada perannya, Kok, kayaknya tanpa saya pun pernikahan ini tetap berjalan, karena orang yang dimintai pendapat itu bukan saya. Sehingga akhirnya ini bisa membuat individu itu menjadi merasa kesepian,” pungkasnya.
Baca Juga: Hati-Hati, Silent Treatment Bisa Bikin Hubungan dengan Pasangan Kandas
Tips Mengatasi Kesepian
1.Perbaiki komunikasi, karena pasangan yang kesepian biasanya memiliki komunikasi yang tidak baik.
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR