NOVA.id - Bertepatan dengan momentum Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day), Johnson & Johnson Indonesia (PT Johnson & Johnson Indonesia) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) lanjutkan komitmen untuk mendorong peningkatan kualitas kesehatan generasi muda Indonesia, khususnya perempuan muda, dengan menggelar seminar edukasi kesehatan mata bertajuk “WiSTEM2D Talk: Amazing Contact Lenses” secara daring bagi 150 siswa/i SMA/SMK dan mahasiswa/i Indonesia pada Kamis (13/10).
Inisiatif ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan pemahaman para peserta mengenai pentingnya memprioritaskan kesehatan mata dan mencintai indera penglihatan mereka dengan menerapkan pola hidup sehat sejak usia muda.
Dalam acara ini mereka juga berkesempatan untuk mengeksplorasi lensa kontak sebagai salah satu alat bantu penglihatan, termasuk konsep sains di baliknya.
Studi International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) pada tahun 2020 menyebutkan bahwa 1,1 miliar orang di dunia mengalami kehilangan kemampuan penglihatan dengan tingkat keparahan mulai dari ringan, berat, hingga kebutaan total dan diprediksi akan terus meningkat hingga 1,75 miliar orang di tahun 2050.
Kondisi yang lebih memprihatinkan lagi, 55% penderita masalah penglihatan ini adalah kaum perempuan. Hal ini terjadi akibat berbagai hambatan yang dihadapi perempuan untuk mengakses layanan dasar perawatan kesehatan mata, termasuk biaya, ketidakmampuan untuk bepergian, kurangnya dukungan sosial, dan terbatasnya akses ke informasi dan sumber daya.
Devy Yheanne, Country Leader of Communications and Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia mengungkapkan, “Sebagai perusahaan perawatan kesehatan terkemuka di dunia, Johnson & Johnson berkomitmen untuk selalu berperan aktif dalam menciptakan terobosan-terobosan yang dapat membantu masyarakat dalam menghadapi beragam tantangan kesehatan, termasuk gangguan penglihatan.
Selain melalui berbagai produk kesehatan yang kami miliki, upaya ini juga diwujudkan dalam inisiatif WiSTEM2D (Women in Science, Technology, Engineering, Math, Manufacturing, and Design) yang diadakan untuk menyediakan akses yang setara bagi perempuan, khususnya generasi muda, terhadap wawasan dan sumber daya mengenai kesehatan, termasuk kesehatan mata.
Kami meyakini, tingkat kesadaran dan kualitas kesehatan yang lebih baik akan membukakan lebih banyak potensi dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka secara menyeluruh. Harapannya, semakin banyak pihak yang terinspirasi dari inisiatif ini untuk turut serta mengkampanyekan pentingnya keterjangkauan masyarakat terhadap informasi dan layanan kesehatan demi mewujudkan komunitas dan dunia yang lebih sehat.”
Sejatinya, pemeriksaan mata secara berkala sangat penting untuk dilakukan. Hal ini dapat membantu kita untuk mengetahui kondisi indera penglihatan dan melakukan penanganan lebih awal bila terdeteksi adanya gangguan.
Baca Juga: Permintaan Maaf Rizky Billar Soal KDRT: Mudah-mudahan Rumah Tangga Kami Semakin Kokoh
Namun sayangnya, survei Hello Health tahun 2021 menunjukkan 45% masyarakat Indonesia belum pernah memeriksakan matanya. Mereka baru merasakan urgensi untuk melakukan pemeriksaan bila mulai mengalami penglihatan yang rabun (49%) atau gejala lain yang tak biasa (41%). Bahkan, hanya 1 dari 10 orang yang benar-benar pergi ke dokter spesialis mata sebagai bagian dari pemeriksaan rutin.
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR