NOVA.id - Setiap orang tua pasti mendambakan buah hatinya tumbuh besar menjadi anak yang cerdas. Bahkan, banyak orang tua melakukan berbagai macam cara agar sang anak memiliki nilai akademis yang baik.
Padahal, nilai akademis bukan satu-satunya bekal anak untuk menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di masa depan. Untuk itu, selain mengasah kemampuan akademis, orang tua juga perlu mengajarkan anak life skill atau keterampilan hidup.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), life skill merupakan kemampuan untuk bisa beradaptasi dan berperilaku positif. Skill ini diperlukan agar seseorang mampu untuk menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-hari dengan efektif.
Dengan bekal life skill, anak diharapkan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mampu berperilaku positif. Selain itu, life skill juga berperan penting terhadap pembentukan mental, pengambilan keputusan, penyelesaian masalah, perkembangan cara berbahasa, dan ingatan seorang anak.
Baca Juga: Idolakan Duta, Arya Saloka Pamer Video Call dengan Vokalis Sheila On 7
Oleh sebab itu, life skill perlu dilatih sejak dini agar mereka siap menghadapi tantangan kehidupan yang akan datang. Setidaknya ada lima life skill yang sebaiknya diajarkan sejak dini.
Membuat keputusan yang baik merupakan salah satu keterampilan hidup yang harus dipelajari sejak dini. Mulailah latih kemampuan mengambil keputusan dengan hal-hal sederhana, seperti membiarkan anak memilih sesuatu yang berkaitan dengan dirinya.
Misalnya, memilih pakaian, kaus kaki, atau makanan. Hal ini penting diajarkan sejak dini agar anak terbiasa memutuskan sesuatu dengan mempertimbangkan kejujuran dan hati nuraninya. Selain itu, melatih mengambil keputusan sejak dini dapat melatih kepercayaan diri anak.
Mengajarkan anak tentang manajemen waktu berarti juga mengenalkan anak kepada konsep waktu.
Dengan begitu, anak akan belajar mengukur, memutuskan, dan mengatur waktunya dalam menyusun prioritas secara teratur. Tidak hanya itu, si kecil juga akan belajar menghargai waktu.
Baca Juga: Jangan Asal Pilih Kuliah, Berikut Rekomendasi yang Bisa Jadi Acuan Mahasiswa Menempuh Pendidikan
Empati merupakan kemampuan untuk membayangkan seperti apa kehidupan orang lain, bahkan dalam situasi yang tidak familier dengan si kecil. Empati dapat membantu anak untuk memahami dan menerima orang lain yang mungkin berbeda dari dirinya.
Sahabat NOVA dapat mengajarkan empati pada anak dengan memberinya pemahaman tentang emosi dan bagaimana mengidentifikasinya, apakah itu perasaan marah, sedih, atau bahagia. Hal terpenting yang juga dapat menumbuhkan empati anak adalah dengan memberi contoh bagaimana berempati kepada orang lain.
Berpikir kritis merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dilatih dan dimiliki anak. Sebagai salah satu kriteria pendidikan di abad ke-21, berpikir kritis akan melatih anak untuk berhati-hati dan bijak dalam menyikapi masalah yang dihadapi dalam hidupnya.
Berpikir kritis juga akan memengaruhi perkembangan anak pada aspek sikap, perilaku, dan situasi. Salah satu cara melatihnya adalah dengan permainan roleplay.
Baca Juga: Lawan Desta Mahendra di Tiba-Tiba Tenis, Raffi Ahmad: Keyakinan Sih Tinggi
Melalui permainan roleplay, anak akan belajar untuk menyusun hipotesis, mempertimbangkan risiko, mengeksplorasi ide, dan sebagainya. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan elemen penting dari berpikir kritis.
Selain berpikir kritis, Sahabat NOVA juga perlu mengajarkan komunikasi pada anak. Pasalnya, komunikasi merupakan bagian dari kemampuan anak untuk mengekspresikan diri dan perasaannya.
Selain untuk membantu anak mengungkapkan pendapatnya, kemampuan komunikasi juga akan membantu membangun bonding antara anak dan orang tua.
Keterampilan komunikasi anak dan orang tua juga akan memengaruhi bagaimana anak mampu berkomunikasi dengan lingkungannya di luar rumah.
Tingkatkan Kemampuan Akademis dan life skill
Bagi Sahabat NOVA yang saat ini tengah mendorong buah hatinya untuk meraih prestasi akademis serta life skill secara bersamaan, dapat melakukannya dengan menguasai teknik parenting yang sesuai usia anak.
Selain itu, Sahabat NOVA juga bisa memercayakan buah hatinya pada lembaga pendidikan, seperti Kumon. Sebagai informasi, Kumon merupakan metode belajar yang telah dikembangkan pada 1954 oleh seorang guru di Jepang bernama Toru Kumon.
Baca Juga: 5 Tips Efektif Belajar Menghadapi Ujian Sekolah ala Kumon
Tak hanya untuk memastikan anak unggul di kelas, pendekatan yang diterapkan Kumon juga bertujuan mempersiapkan anak memiliki life skill untuk meraih cita-citanya, seperti kedisiplinan, kemampuan untuk manajemen waktu, percaya terhadap kemampuan diri, dan tekad untuk menghadapi tantangan.
Kumon memiliki dua program pembelajaran, yakni Matematika dan Bahasa Inggris. Setiap anak yang bergabung di Kumon akan belajar di kelas kursus sebanyak dua kali seminggu. Sementara itu, pada hari lainnya anak belajar di rumah sehingga anak belajar setiap hari.
Tidak hanya itu, setiap anak memiliki durasi belajar yang berbeda-beda tergantung kemampuan, level yang sedang dikerjakan, banyaknya lembar kerja, dan berbagai indikator lainnya. Umumnya, setiap anak akan belajar di kelas selama 30 menit sampai 90 menit.
Selain membantu prestasi akademis, Metode Kumon juga dapat akan mengasah life skill berdasarkan jenjang usia, mulai dari usia dini hingga menuju usia remaja.
Bagi anak usia di bawah 4 tahun, Metode Kumon dapat meningkatkan kepercayaan diri dan daya lenting dalam menghadapi kesulitan. Sebab, siswa akan dibiarkan belajar secara mandiri sesuai tingkat kemampuannya. Siswa juga akan mempelajari kedisiplinan.
Pada anak usia 5-12 tahun, siswa akan dibimbing untuk mengerjakan soal-soal secara mandiri. Setiap lembar kerja Kumon dilengkapi dengan contoh soal dan penjelasan yang diperlukan untuk mendorong siswa berpikir dan menjawab soal-soal secara mandiri. Hal Ini akan menumbuhkan kemandirian dan kegigihan pada diri siswa.
Untuk anak usia 13 tahun ke atas, Kumon akan mempersiapkan siswa dalam menghadapi masa depan dengan memastikan mereka unggul di kelas serta memiliki life skill yang penting untuk meraih impian dan cita-cita mereka.
Bagi Sahabat NOVA yang tertarik dengan manfaat Metode Kumon untuk perkembangan akademis dan life skill sang buah hati, Sahabat NOVA bisa mendaftarkan sang buah untuk mengikuti empat kali pertemuan selama dua minggu di program Coba Gratis Kumon mulai 1-14 November 2022 dan 17-30 November 2022.
Tidak hanya itu, anak juga dapat mengikuti Tes Penempatan (TP) dan konsultasi belajar secara gratis. Untuk mengetahui informasi dan program lebih lengkap tentang Kumon, Anda dapat mengunjungi situs web Kumon. Ikuti juga media sosial Kumon di Instagram @kumonindonesia dan Facebook Kumon Indonesia.
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR