NOVA.id - Pihak agensi KITE Entertainment membalas komentar ibunda Amanda Zahra terkait kasus yang melibatkan Arawinda Kirana, Guiddo Ilyasa, dan Amanda Zahra.
Pada balasan komentar tersebut, pihak KITE Entertainment mengatakan bahwa klarifikasi yang dirilis ditujukan untuk pria yang melakukan manipulasi dan bukan ditujukan untuk yang lain.
Ya, diketahui sebelumnya ibunda Amanda Zahra, Vera Noor Baaman menuliskan komentar di akun instagram Chicco Jerikho.
Dalam komentarnya, Ibu Amanda Zahra, Vera Noor Baaman mengatakan dirinya tak bisa mengirimkan pesan kepada Chicco Jerikho sehingga ia harus menulis hal ini di kolom komentar sang aktor.
"Chicco, saya maminya Amanda, oma dari baby Lei, saya mau bicara sama kamu, saya gak bisa DM kamu," tulis Vera Noor Baaman pada kolom komentar Chicco Jerikho yang dikutip oleh NOVA.id pada Kamis (01/12/22).
Lalu, Vera Noor Baaman memberi pesan pada Chicco untuk tidak menghancurkan anaknya lagi.
"Tolong jangan hancurkan hidup anak saya lagi dengan cara cara kalian yang kotor," sambung ibu Amanda Zahra tersebut.
Menanggapi hal tersebut, pihak KITE Entertainment pun membalas komentar dari ibunda Amanda Zahra.
Agensi yang menaungi Arawinda Kirana tersebut menyebutkan bahwa klarifikasi yang dirilis ditujukan untuk pria yang melakukan manipulasi.
Klarifikasi tersebut juga tidak ditujukan untuk pihak lain.
"Selamat malam Ibu Vera, di sini kami yang bertanggung jawab untuk merilis pernyataan tersebut yang kami tujukan kepada pria yang melakukan manipulasi dan pembohongan tentang rumah tangganya, sama sekali tidak ditujukan kepada pihak lain."
Baca Juga: Profil Guiddo Ilyasa, Suami Amanda Zahra yang Diduga Berselingkuh dengan Arawinda Kirana
Pihak KITE Entertainment pun menanggapi pernyataan ibunda Amanda Zahra yang mengatakan soal "cara kotor".
Agensi tersebut mengklaim bahwa mereka mempunyai bukti valid yang bisa dipertanggungjawabkan.
"Kami tidak menggunakan cara kotor karena kami mempunyai bukti-bukti valid yang hanya bisa ditunjukkan secara langsung (emoji)," jawab Kite Entertainment.
Melihat balasan pihak KITE Entertainment, netizen pun kembali menyindir hal tersebut.
Menurut netizen, klarifikasi yang dirilis pihak agensi tak adil dan "berat sebelah" karena bukti valid yang disebutkan hanya berasal dari satu pihak saja.
Selain itu, banyak juga yang merasa aneh terhadap klarifikasi tersebut. Pasalnya, kasus perselingkuhan sudah cukup lama viral, namun mengapa baru sekarang keluar pernyataan itu.
Lalu, tak sedikit juga yang mengatakan bahwa Arawinda mempunyai kesadaran penuh untuk bisa menolak ajakan laki-laki tersebut dari awal, sehingga tidak terjadi kasus ini.
"Loh "bukti valid" ktnya tp baru dr pihak sana, alias berat sebelah, main rilis aja ke public udah kayak hasil telusuran telaah fakta & penyidikan. Mau kompetisi sm geng Sambo dkk apa gmn, bikin skenario sendiri. Kocak," tulis akun @52Hertz***.
"wkwk iya bgt anjirrr pake segala bilang bukti valid lah kalau emg bener gak salah knp gak dibantah dari dulu dah ahhh bener2 emg ni agency," tulis akun @kecambah***.
"Klarifnya itu kurleb bisa disimpulin bahwa pembelaan mereka adalah si cowok bohong tentang keadaan rumah tangganya. Ya walopun benar tu si cowok bohong tentang keadaan rtnya, tetap aja gak seharusnya si ungu mau diajak ngen, karena gimana pun keadaannya dia masih suami orang. Apapun alesannya, ngen sm laki orang tetap salah."
"Pake segala alesan korban grooming. Hilih she's a fucking grown ass woman. Dia tau dan sadar betul apa yang dia lakuin. Meskipun si bgst guiddo itu bener2 jual cerita penderitaan ttg rt nya, gak seharusnya dia iyain ajakan si bgst ini. Makin ngeles makin blunder," tulis akun @Chanis***.
Baca Juga: Sampaikan Permintaan Maaf, Arawinda Bantah Rumor Pelakor: Nope!
"wkwk klo punya bukti coba dong di spill berani gak? pihak amanda aja punya bukti2nya masa ini statement doang," tulis akun @ssyz***.
"Simplenya gini aja kalo talent lo merasa dirugikan ya kenapa dari awal gak dituntut pencemaran nama baik? Kan punya bukti tuh katanya. Udah gitu aja kenapa malah sibuk bikin statement di sosmed tol*l," tulis akun @vexia***.
(*)
KOMENTAR