NOVA.id - Kolaborasi acara Fashion Tendance 2023 bertema Affirmation yang digagas oleh Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Barat dan Evolusia persembahan Universitas Kristen Maranatha yang bertema Co-Creation, sukses digelar di InterContinental Bandung Dago Pakar, The Diamond, Jawa Barat, Kamis (08/12).
Fashion Tendance sendiri adalah sebuah acara show trend tahunan APPMI, yang diadakan APPMI Jawa Barat dalam memberikan referensi trend mode di tahun yang akan datang kepada para pencinta fesyen Tanah Air.
Sedangkan Evolusia adalah acara unggulan yang juga hadir setiap tahun serta memamerkan karya akhir mahasiswa Desain Mode Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Setelah beberapa kali menjalin kerjasama di acara-acara serupa baik di tahun 2018 maupun di bulan Agustus 2022, APPMI Jawa Barat menggandeng kembali Universitas Kristen Maranatha untuk memberikan wadah kepada generasi muda, akademisi yang berkolaborasi dengan praktisi dan asosiasi, dengan menghadirkan lebih dari 150 tampilan busana yang siap memperkaya eksistensi dunia mode Indonesia dan dunia.
Affirmation adalah tema yang membalut seluruh persembahan APPMI Jawa Barat di pengujung 2022. Affirmation berarti pernyataan mengiyakan sesuatu kebenaran.
Trend yang digelar tentunya merupakan kepastian suatu pernyataan dari para perancang untuk tahun mendatang, baik dari segi warna, silhouette, style dan materialnya.
Di bawah rintikkan hujan di InterContinental kemarin, mulai dari koleksi rancangan para mahasiswa hingga karya desainer APPMI ditampilkan secara ciamik dan detail.
Audrey Fitria Devani Kawilarang, salah satu mahasiswi yang ikut menampilkan rancangannya tersebut, memiliki koleksi busana ready to wear yang terinspirasi dari Cerita Rakyat Klasik Cina yang memiliki makna sastra "The Legend Of White Snake".
Setiap look dalam koleksinya tersebut mewakili bentuk siluet busana dan karakter utama wanita dalam cerita. MEILI DE mengangkat karakter feminin dan aristocratic dengan penggunaan bahan yang agak tebal, mengkilap dan lembut seperti sutera, satin, dan jacquard.
Eksplorasi tekstil yang digunakan adalah tie dye, embroidery dan smock. Acuan tren berasal dari Indonesia Trend Forecasting 2021/2022 The New Beginning dengan subtema Spirituality-Twisted Classic.
Koleksi Audrey tersebut menampilkan konsep elegant dengan keunikan yang menarik perhatian dengan siluet yang simple, minimalis, dan harmonis yang dilengkapi dengan warna-warna natural seperti broken white, ash blue dan red.
Target market dari rancangan busananya tersebut adalah perempuan berusia 20-30 tahun, senang beraktivitas dalam kegiatan-kegiatan pertunjukkan, teater, aktris dan model. Koleksinya terdiri dari empat look ready to wear yang dapat dikenakan untuk pakaian malam formal untuk pesta seperti event cocktail party dan pernikahan.
Selain para mahasiswa, para desainer juga menampilkan karyanya, seperti Harry Ibrahim, Hanny Lovelly, Yurita Puji, hingga Susan Zhuang.
Pada karyanya kali ini, Hanny Lovelly mengangkat tema ISVARA, diambil dari bahasa sanskerta.
Is artinya pemilik digabungkan dengan Vara yang artinya terpilih atau tercinta, jadi kolekasi baju Hanny Lovelly hari ini dibuat penuh cinta tetap simple, tetapi elegan. Cocok untuk para ibu muda yang membutuhkan penampilan anggun serta menawan.
Selain itu ada pula busana koleksi Susan Zhuang yang pada penampilannya kali ini mewakili tren musim semi/musim panas pada 2023 nanti.
Nuansa neon hijau membuat alur ringkasan siluet dengan gaya yang berani, tetapi tak lupa juga dengan estetika minimalis dengan balutan emas yang juga berfokus pada warna hitam.
Baca Juga: APPMI Gelar Fashionality 2022 di Bandung, Atalia Praratya Ikut Hadir Membuka Acara
Selanjutnya, ada pula koleksi milik Yurita Puji yang mengeluarkan produk ready to wear simple dan elegan dengan menggunakan aplikasi dari tenun lombok yang motifnya dan desainnya dibuat khusus dan mengutamakan zero waste.
Sehingga bahan tenun yang dibuat secara tradisional oleh para pengrajin tidak ada yang terbuang sama sekali.
Terakhir, APPMI berharap, agar pagelaran fesyen kali ini menjadi wahana pembelajaran, sekaligus pengenalan trend kepada para pelaku fashion industri serta masyarakat luas.
Bila kekompakan dalam menyelami trend dunia fesyen di kalangan para pelaku industri fesyen Tanah Air ini terjadi, diharapkan hal ini dapat memicu perkembangan pesat dari bisnis fesyen, baik dari sisi produksi hingga pemasaran.
Lebih jauh lagi diharapkan proses dari hulu ke hilir dapat tercapai akibat kemufakatan penerimaan trend yang dibuat ini.
Selakadar diketahui, acara ini didukung pula oleh InterContinental Bandung Dago Pakar, Evolusia Co Creative, Universitas Kristen Marantha, Viva cosmetics, Seven the Salon, Nutrimax Food Supplement, Bank Neo Commerce, IB Clinic, Touch production dan Aksara Vasa. (*)
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR