NOVA.id - Membesarkan anak berkebutuhan khusus (ABK) tidaklah mudah. Hal inilah yang sempat dialami oleh Difansa Rachmani (37) yang dianugerahi dua orang anak dengan diagnosa ASD (Autism Spectrum Disorder) atau autis.
Di tengah usahanya melakukan pengobatan bagi kedua anaknya, ia menyadari bahwa terapi medis saja tidak cukup.
Ternyata berdasarkan pengalamannya, justru diet ketat terhadap pola makan sang anak jadi lebih penting. Pasalnya hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku anaknya.
“Jika makanannya benar-benar dijaga dan terapi juga dilakukan, maka untuk sebagian besar kasus autis, obat-obatan tidak diperlukan lagi karena cukup dengan diet dan terapi yang tepat anak sudah bisa berperilaku lebih normal dan stabil. Kalau enggak perilakunya jadi kacau,” ujar Difa kepada NOVA.
Sayangnya, saat itu Difa mengaku kesulitan menemukan makanan khusus ini di pasaran.
Kalaupun ada, hanya sedikit sekali yang menyediakan pun biasanya adalah para orangtua yang memiliki anak autis juga.
“Akhirnya bersama para orangtua autis lainnya di komunitas, kita berkreasi membuat aneka cemilan khusus autis. Karena memang saya senang jualan jadi saya pikir kenapa kita enggak jualan saja buat teman-teman lain di seluruh Indonesia,” kenangnya.
Tuai Sukses
Di tahun 2017 dengan modal Rp7 juta, Difa pun mulai serius dengan usahanya yang diberi nama Diet Special Needs by Ummubebek.
Ia mulai memasarkan produknya melalui media sosial sebelum ahirnya membuka toko di marketplace sembari terus aktif di komunitas.
Baca Juga: Putuskan Berhenti Jadi Manajer, Sosok Dewi Harlas Kini Sukses Ekspor Bulu Mata
“Animonya langsung tinggi banget. Jadi mereka itu seperti dapat solusi, yang tadinya misalnya pas lebaran anak-anaknya lihat cookies di mana-mana tapi mereka enggak bisa makan, akhirnya sekarang bisa dengan bawa sendiri cookies-nya beli di kita. Bentuknya mirip dengan rasa yang enak juga, kan,” tuturnya.
Seiring berjalannya waktu, pasarnya pun semakin luas ditambah dengan aneka produk yang semakin banyak.
Setidaknya saat ini terdapat 200 varian produk yang dijualnya, mulai dari aneka jenis keripik, cookies, kerupuk, abon, serbuk minuman, brownies.
Hingga kebutuhan bumbu dapur seperti kecap, bumbu pecel, bumbu kaldu ayam, dan masih banyak lagi.
“Dengan bertambahnya pelanggan kita, penyakitnya kan semakin banyak macamnya, jadi banyak konsumen suka request saya enggak bisa makan ini itu. Banyak banget pantangannya, minta bikinin cookies karena enggak pernah bisa makan cookies, bahan-bahannya hanya bisa tertentu misalnya, akhirnya kita coba riset,” kata Difansa.
Baca Juga: Shirley M. Oslan Rintis Mad For Makeup dengan Modal 800 Ribu Saja!
Bukan tanpa alasan mengapa ia mau membuat berbagai produk permintaan konsumen—meskipun harus terus melalui trial and error.
Ia tahu betul bagaimana rasa jenuh yang dirasakan orang yang memiliki banyak pantangan, dan sulitnya menemukan makanan enak.
Produk yang saat ini tersedia diantaranya cocok bagi mereka yang menderita, diabetes, ADHD, auto-Immune, kanker, hipertensi, alergi-alergi khusus, kulit sensitif, Alzheimer, gerd (asam lambung), lactose intolerant, gluten intolerant, dan masih banyak lagi.
Lebih lanjut, produk yang ditawarkan bebas dari beberapa zat makanan. Di antaranya bebas gluten, casein, refined sugar, kedelai, kacang, seafood, pewarna makanan kimia, MSG, dan pengawet.
Menariknya, hingga saat ini tak banyak pesaing atau pun produk serupa di pasaran.
Baca Juga: Marawa Handmade Fashion, Cetuskan Ciri Khas Baru yang Bikin Sukses
View this post on Instagram
Sehingga enggak heran jika di awal kemunculannya omzet Diet Special Needs by Ummubebek beromzet Rp1,5 juta per bulan.
Kini sudah mencapai Rp70 juta per bulan. Bahkan, di bulan Ramadan kemarin melonjak hampir Rp100 juta.
Saat ini produknya pun sudah dipasarkan ke seluruh Indonesia dan juga beberapa negara di Asia seperti Singapura dan Filipina.
“Karena produk sejenis itu tidak sebanyak dan sespesifik kita pantangannya, ada produk yang hanya gluten free aja, atau tanpa gula saja, kalau kita kan banyak banget sangat spesifik, jadi sejauh ini yang persis seperti kami belum ada,” pungkasnya.
Wah hebat ya, bisa jadi solusi bagi semua orangtua dengan anak berkebutuhan khusus. Sukses terus!
Baca Juga: Desi Wahyuni, Sisa Uang Rp1 Juta Kini Sukses Miliki 15 Apotek
Tips Sukses Berbisnis
Ala Diet Special Needs by Ummubebek
1.Fast respons. Jangan membiarkan mereka menunggu lama pesan dari kita.
2.Maksimalkan peluang. Mulai dari aktif di komunitas, ikut bazar, dan program-program yang disediakan oleh pemerintah ataupun marketplace.
3.Jangan pernah bosan untuk menjawab pertanyaan konsumen.
4.Jaga ketersediaan stok produk. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR