NOVA.id - Kabar mengejutkan baru saja datang dari satu keluarga yang menjadi dugaan korban keracunan di Bekasi.
Dugaan korban keracunan di Bekasi yang dialami satu keluarga tersebut menyebabkan tiga orang meninggal dunia.
Berlokasi di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, polisi masih mengusut kasus sekeluarga yang diduga keracunan dengan kondisi mulut berbusa di Bekasi tersebut pada Kamis (12/01) lalu.
Para korban yang meninggal itu bernama Ai Maimunah (35), Ridwan Abdul Muiz (21), dan Muhamad Riswandi (19). Ketiganya diketahui memiliki hubungan darah, yakni ibu dan anak.
Diketahui, kejadian ini bermula saat warga sekitar rumah kontrakan tersebut mendengar adanya suara rintihan seorang perempuan.
Lantara curiga, saksi langsung mengecek ke rumah para korban. Saksi pun kaget melihat kondisi para korban dengan mulut berbusa. Selanjutnya, kelima korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Berikut fakta-fakta dugaan korban keracunan di Bekasi yang dilansir dari Tribunnews.
Baca Juga: Jadi Tersangka KDRT Venna Melinda, Ferry Irawan Bantah Lakukan Pemukulan
1. Ketiga jenazah sudah dimakamkan
Ketiga dugaan korban keracunan di Bekasi sudah dimakamkan sejak Jumat (13/01) malam di Kampung Sudimampir, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.
Dilansir TribunJabar.id, warga dan kerabat korban ikut menyalatkan ketiga jenazah di masjid terdekat. Setelah itu, tiga jenazah langsung diangkat menuju tempat pemakaman umum.
2. Kondisi korban lainnya di RS
Selain ketiga korban meninggal dunia, terdapat juga dua korban selamat yang masih mendapatkan perawatan di RSUD Bantargebang.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hengki, sempat mengunjungi dua korban selamat di RSUD Bantargebang, Sabtu (14/01).
Hengki mengungkapkan, kondisi pasien berinisial NR (5), yang dirawat di ruang reguler, sudah membaik dan sudah bisa diajak berkomunikasi.
"Barusan saya melihat kondisi pasien yang anak-anak sudah semakin membaik. Sudah bisa main HP, dan sudah bisa diajak berkomunikasi," ungkapnya dikutip dari TribunBekasi.com.
Sementara itu, korban laki-laki dewasa berinisial MDS masih dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU). Kondisinya juga telah membaik dan sadarkan diri.
Hengki menambahkan, polisi belum bisa melakukan pemeriksaan lebih jauh karena kesehatan korban belum pulih sepenuhnya.
"Belum bisa kami mintai keterangannya, tapi kondisi mereka semakin membaik. Masih kami tunggu sampai pulih," imbuh dia.
3. Polisi Bawa 12 Sampel Makanan ke Laboratorium
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan pihaknya telah membawa 12 sampel makanan ke laboratorium untuk diteliti.
"Pihak kepolisian pun hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa itu dengan membawa 12 sampel makanan yang ada di dalam rumah itu untuk diperiksa lebih lanjut," ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu.
Ia mengatakan, tujuan penelitian belasan sampel makanan ini untuk memastikan apakah sekeluarga itu keracunan atau tidak.
Trunoyudo juga mengungkapkan kondisi kedua korban yang masih hidup.
"Kondisi keduanya sudah menunjukkan perubahan yang lebih baik dibandingkan saat pertama kali dibawa," ungkapnya.
4. Polisi Buru Suami Korban
Kombes Hengki menjelaskan, pihaknya tengah mencari tahu keberadaan suami Ai Maimunah, WWN.
Hingga kini, pria tersebut belum mendatangi kepolisian. WWN diketahui juga merupakan ayah kandung dari NR (5) yang juga menjadi korban dugaan keracunan.
"Kita akan hubungi, kita akan cari, karena sampai sekarang belum ada data yang bersangkutan sedang berada di mana," ungkapnya, Sabtu, dikutip dari TribunBekasi.com.
Mengenai mantan suami korban berinisial DD yang curiga terhadap WWN, Hengki enggan berkomentar banyak.
Begitu pula terkait keberadaan dua motor milik korban meninggal lainnya, yakni Ridwan dan Riswandi, yang disebutkan oleh DD raib di lokasi kejadian.
"Belum-belum, masih kami dalami," kata dia. (*)
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR