NOVA.id - Sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS) tengah ramai diperbincangkan di media sosial.
PCOS menjadi trending di Twitter tatkala sebuah akun menyebutkan jika PCOS akan membuatnya jelek seumur hidup.
Ia bahkan mengatakan sudah melakukan perawatan hingga puluhan juta, namun tak membuahkan hasil.
"Tanyarl izin qrt ya. Aku ada pcos, yang artinya aku bakal jelek seumur hidup. Aku udah perawatan puluhan juta, diet, masih jelek juga. I give up & I don't wanna be loved by anyone, that's it," kata sebuah akun di Twitter.
Hal ini lantas menjadi bual-bualan netizen lain dan menganggap akun tersebut belum maksimal dalam melakukan perawatan.
Sebagian yang lain juga mempertanyakan perawatan yang dilakukan. Banyak yang menyangka bahwa orang tersebut melakukan di klinik kecantikan saja dan bukan melakukan pengobatan di rumah sakit khusus untuk menyembuhkan PCOS.
Tak sedikit juga netizen yang belum mengerti soal PCOS.
Berikut ini Tim NOVA.id jelaskan soal PCOS seperti yang dilansir dari berbagai sumber.
Dilansir dari womenshealth.gov, sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah masalah kesehatan umum yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon reproduksi.
Ketidakseimbangan hormon menciptakan masalah pada ovarium. Ovarium membuat sel telur yang dikeluarkan setiap bulan sebagai bagian dari siklus menstruasi yang sehat.
Baca Juga: PCOS Bisa Terjadi pada Remaja Perempuan, Waspada Gejala-Gejala Ini
Dengan PCOS, sel telur mungkin tidak berkembang sebagaimana mestinya atau mungkin tidak dilepaskan selama ovulasi sebagaimana mestinya.
Apa penyebab PCOS?
Penyebab pasti PCOS tidak diketahui. Namun, ada faktor yang mungkin berperan yang menyebabkan PCOS.
Berikut faktor-faktor yang mungkin berperan sebagai penyebab PCOS seperti yang NOVA.id lansir dari nhs.uk.
1. Resistensi terhadap insulin
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengontrol jumlah gula dalam darah. Ini membantu memindahkan glukosa dari darah ke sel, di mana ia dipecah untuk menghasilkan energi.
Resistensi insulin berarti jaringan tubuh resisten terhadap efek insulin. Oleh karena itu, tubuh harus memproduksi insulin ekstra untuk mengimbanginya.
Tingkat insulin yang tinggi menyebabkan ovarium menghasilkan terlalu banyak testosteron, yang mengganggu perkembangan folikel (kantung di ovarium tempat telur berkembang) dan mencegah ovulasi normal.
Resistensi insulin juga dapat menyebabkan penambahan berat badan yang dapat memperburuk gejala PCOS karena kelebihan lemak menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak insulin.
2. Ketidakseimbangan hormon
Banyak perempuan dengan PCOS ditemukan memiliki ketidakseimbangan hormon tertentu, termasuk:
Baca Juga: Ciri-Ciri Perempuan Alami PCOS, Dari Jerawat Hingga Perut Buncit
a. peningkatan kadar testosteron – hormon yang sering dianggap sebagai hormon pria, meskipun semua wanita biasanya memproduksinya dalam jumlah kecil.
b. peningkatan kadar hormon luteinising (LH) – ini merangsang ovulasi, tetapi mungkin memiliki efek abnormal pada ovarium jika kadarnya terlalu tinggi.
c. tingkat rendah globulin pengikat hormon seks (SHBG) – protein dalam darah yang mengikat testosteron dan mengurangi efeknya.
d. peningkatan kadar prolaktin (hanya pada beberapa wanita dengan PCOS) – hormon yang merangsang kelenjar payudara untuk memproduksi susu saat hamil.
Alasan pasti mengapa perubahan hormonal ini terjadi tidak diketahui.
Telah dikemukakan bahwa masalahnya mungkin dimulai di ovarium itu sendiri, di kelenjar lain yang memproduksi hormon ini, atau di bagian otak yang mengontrol produksinya.
3. Genetika
PCOS terkadang berjalan dalam keluarga. Jika ada kerabat, seperti ibu, saudara perempuan atau bibi kita yang menderita PCOS, risiko terjadi PCOS seringkali meningkat.
Ini menunjukkan mungkin ada hubungan genetik dengan PCOS, meskipun gen spesifik yang terkait dengan kondisi tersebut belum teridentifikasi.
Apa gejala PCOS?
Seringkali gejala PCOS hanya ditandai dengan siklus menstruasi tidak teratur. Ya, bukan hanya itu saja yang menjadi gejala PCOS.
Baca Juga: Tanpa Obat, Inilah 8 Cara Menghilangkan Nyeri Haid Secara Alami
Berikut gejala PCOS yang dilansir dari beragam sumber.
1. Siklus menstruasi yang tidak teratur.
Perempuan dengan PCOS mungkin tidak menstruasi atau mengalami menstruasi lebih sedikit (kurang dari delapan dalam setahun).
Atau, menstruasi mereka mungkin datang setiap 21 hari atau lebih sering. Beberapa perempuan dengan PCOS bahkan berhenti mengalami periode menstruasi.
2. Pendarahan berat.
Lapisan rahim menumpuk untuk jangka waktu yang lebih lama sehingga haid bisa terjadi lebih berat dari biasanya.
3. Pertumbuhan rambut.
Lebih dari 70 persen perempuan dengan PCOS terdapat rambut di wajah dan beberapa bagian tubuh lain, yakni di punggung, perut, dan dada seperti yang dilansir NOVA.id dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
Pertumbuhan rambut yang berlebihan disebut hirsutisme.
4. Jerawat.
Meningkatnya testosteron di tubuh dapat membuat kulit lebih berminyak dari biasanya dan menyebabkan berjerawat di area seperti wajah, dada, dan punggung atas.
Baca Juga: Haid Tidak Teratur? Coba Lancarkan dengan Konsumsi 5 Makanan Ini
5. Penambahan berat badan.
Hingga 80 persen wanita dengan PCOS kelebihan berat badan atau mengalami obesitas.
6. Penggelapan kulit.
Bercak gelap pada kulit dapat terbentuk di lipatan tubuh seperti di leher, selangkangan, dan di bawah payudara. Ini juga menjadi tanda PCOS.
7. Sakit kepala.
Perubahan hormon dapat memicu sakit kepala pada beberapa wanita.
Bagaimana cara mendiagnosis PCOS?
Dilansir dari hopkinsmedicine.org, pasien akan ditanya tentang riwayat kesehatan dan gejala yang dirasa.
Pasien juga akan menjalani pemeriksaan fisik.
Ini kemungkinan akan mencakup pemeriksaan panggul. Pemeriksaan ini memeriksa kesehatan organ reproduksi kita, baik di dalam maupun di luar tubuh kita.
Beberapa gejala PCOS seperti yang disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya. Karena itu, pasien mungkin juga menjalani tes seperti:
Baca Juga: Bahaya Vape pada Perempuan, Benarkah Bisa Pengaruhi Kesuburan?
1. USG
Tes ini menggunakan gelombang suara dan komputer untuk membuat gambar pembuluh darah, jaringan, dan organ.
Tes ini digunakan untuk melihat ukuran ovarium dan melihat apakah terdapat kista. Tes juga dapat melihat ketebalan lapisan rahim (endometrium).
2. Tes darah
Ini untuk melihat hormon androgen dan hormon lainnya. Penyedia layanan kesehatan juga dapat memeriksa kadar glukosa darah.
Bukan hanya itu, pasien mungkin juga diperiksa kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh.
Bagaimana cara mengobati PCOS?
Perawatan untuk PCOS tergantung pada sejumlah faktor. Ini mungkin termasuk usia, seberapa parah gejala, dan pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan.
Jenis pengobatan juga tergantung pada keinginan kita untuk dapat hamil atau tidak.
Jika berencana untuk hamil, perawatan kita mungkin termasuk:
1. Perubahan pola makan dan aktivitas.
Baca Juga: Inseminasi Buatan, Solusi Kehamilan Bagi Pasangan yang Alami Masalah Kesuburan
Diet sehat dan lebih banyak aktivitas fisik dapat membantu kita menurunkan berat badan dan mengurangi gejala PCOS.
Perubahan pola makan dan aktivitas ini juga dapat membantu tubuh kita menggunakan insulin lebih efisien, menurunkan kadar glukosa darah, dan dapat membantu kita berovulasi.
2. Obat untuk menyebabkan ovulasi.
Obat-obatan khusus dari dokter dapat membantu ovarium melepaskan sel telur secara normal, walaupun memiliki risiko tertentu.
Obat ini dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran ganda (kembar atau lebih).
Obat-obatan tersebut juga dapat menyebabkan hiperstimulasi ovarium. Ini adalah saat ovarium melepaskan terlalu banyak hormon sehingga dapat menyebabkan gejala seperti perut kembung dan nyeri panggul.
Jika tidak berencana untuk hamil, perawatan kita mungkin termasuk:
1. Pil KB.
Ini membantu mengontrol siklus menstruasi, menurunkan kadar androgen, dan mengurangi jerawat.
2. Obat diabetes.
Ini sering digunakan untuk menurunkan resistensi insulin pada PCOS.
Baca Juga: Ingin Cepat Hamil? Studi Sebut Puasa Bisa Tingkatkan Kesuburan Perempuan, lo
Obat diabetes juga dapat membantu mengurangi kadar androgen, memperlambat pertumbuhan rambut, dan membantu kita berovulasi lebih teratur.
3. Perubahan pola makan dan aktivitas.
Diet sehat dan lebih banyak aktivitas fisik dapat membantu kitaa menurunkan berat badan dan mengurangi gejala PCOS.
Mereka juga dapat membantu tubuh kita menggunakan insulin lebih efisien, menurunkan kadar glukosa darah, dan dapat membantu berovulasi.
4. Obat untuk mengobati gejala lain.
Ada juga beberapa obat lainnya untuk membantu mengurangi pertumbuhan rambut atau jerawat.
Nah, itu dia serba-serbi PCOS yang trending di Twitter. Segera pergi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan tepat.
(*)
KOMENTAR