NOVA.id - Posisi hubungan intim memang menambah variasi kita dalam bercinta dengan pasangan.
Ada rasa senang dalam mengeksplor gaya dan posisi baru saat berhubungan intim dengan pasangan.
Walau begitu, ada etika dan adab yang baik dalam bercinta.
Berbicara mengenai adab berhubungan suami istri, ternyata ada posisi hubungan intim yang dilarang dalam Islam lho!
Berikut penjelasannya.
1. Posisi hubungan intim apapun tanpa foreplay
Dalam Islam ternyata melarang seorang suami berhubungan badan dengan istri tanpa foreplay terlebih dahulu.
Hal ini tertuang dalam sebuah hadits yang berbunyi:
"Janganlah menyetubuhi istrimu begitu menemuinya, tapi tempatkanlah ia di kamar sesaat, lalu cumbulah, ciumlah dan dekaplah. Sebab jika engkau langsung melakukan hal itu saat bertemu maka itu suatu yang tercela".
Dalam ilmu medis, foreplay membuat performa hubungan intim menjadi lebih baik dan bergairah.
Debra Herbenick, PhD, MPH, direktur Pusat Promosi Kesehatan Seksual di Universitas Indiana di Bloomington menyebutkan bahwa foreplay membuat Miss V lebih rileks dan juga dapat membantu pria mempertahankan ereksi.
Baca Juga: 3 Posisi Berhubungan Intim yang Cocok Dilakukan oleh Pasangan Bertubuh Gemuk, Dijamin Hot!
Menurut Debra, foreplay bagi wanita bisa membuat hubungan intim jadi lebih nikmat.
"Saat tubuh perempuan terangsang, otot-otot vagina menarik rahim sedikit ke atas, membuat lebih banyak ruang di dalam vagina," kata Debra seperti yang dikutip di everydayhealth.com.
Foreplay juga membangun hubungan emosional yang lebih dekat dengan pasangan.
2. Posisi hubungan intim melalui dubur
Islam melarang bahkan mengharamkan hubungan intim melalui dubur. Ini dikarenakan dubur atau anus adalah bagian tubuh yang mengeluarkan kotoran.
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang menyetubuhi wanita haid atau menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
“Benar-benar terlaknat orang yang menyetubuhi istrinya di duburnya.” (HR. Ahmad)
"Allah tidak akan melihat orang yang menyetubuhi seorang laki-laki atau isterinya pada bagian dubur." (HR. Tirmidzi dan Nasa’i).
Dalam ilmu kedokteran, ternyata memang ada bahaya kesehatan yang mengintai jika nekat melakukan hubungan intim lewat dubur atau anus.
Yakni anus yang robek, pelemahan otot anus, infeksi bakteri, penyakit menular seksual, dan meningkatkan risiko terkena kanker anus.
Baca Juga: Rayakan Malam Tahun Baru Bersama Pasangan, Ini 5 Posisi Hubungan Intim yang Menambah Kemesraan
3. Posisi hubungan intim apapun pada saat haid
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
“Dan mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad), mengenai (hukum) haid. Katakanlah: Darah haid itu satu benda yang (menjijikkan dan) mendatangkan mudarat."
"Oleh itu hendaklah kamu menjauhi diri daripada perempuan (jangan bersetubuh dengan isteri kamu) dalam masa datang haid itu, janganlah kamu hampiri mereka (untuk bersetubuh) sebelum mereka suci."
"Kemudian apabila mereka sudah bersuci maka datangilah mereka menurut jalan yang diperintahkan oleh Allah kepada kamu."
"Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang banyak bertaubat, mengasihi orang-orang yang sentiasa menyucikan diri.” (QS. Al Baqarah:222).
Dalam ayat ini sudah sangat jelas mengharamkan pasangan suami istri untuk bercinta saat sedang haid.
Selain itu, hubungan intim saat haid bisa menimbulkan masalah kesehatan lain. Seperti yang dikutip dari everydayhealth.com, hubungan intim saat haid akan menularkan HIV atau infeksi menular seksual (IMS) lainnya.
"Setiap cairan tubuh dapat membawa HIV atau IMS (lainnya), dan (selama menstruasi), serviks terbuka sedikit, yang memungkinkan virus untuk lewat,” kata Lauren Streicher, MD, seorang profesor obstetri dan ginekologi (Obgyn) di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern di Chicago, AS.
Tak cuma itu, hubungan intim saat haid bisa menimbulkan infeksi jamur dan bakteri vaginosis. Ini juga bisa membuat kepala Mr P meradang. Kondisi ini disebut balanitis. (*)
KOMENTAR