NOVA.id - Hubungan intim setelah angkat rahim menjadi pertanyaan masih banyak orang tanyakan.
Ya, operasi angkat rahim sendiri tengah menjadi buah bibir masyarakat tatkala Melaney Ricardo melakukan hal tersebut.
Melaney Ricardo melakukan operasi angkat rahim karena merasakan sakit yang luar biasa pada saat menstruasi.
Diketahui, Melaney Ricardo mengidap adenomiosis, di mana ini akan menyebabkan kram menstruasi, tekanan perut bagian bawah, sehingga menyebabkan menstruasi yang berat.
Adenomiosis memang menjadi salah satu penyebab seseorang melakukan operasi histerektomi atau angkat rahim.
Banyak orang yang bertanya mengenai hubungan intim setelah angkat rahim.
Hubungan intim setelah angkat rahim mungkin akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh kita.
Hal ini karena operasi pengangkatan rahim atau histerektomi, akan memberikan efek samping di mana ini juga mempengaruhi hubungan intim bersama pasangan.
Setelah operasi angkat rahim, kita disarankan untuk istirahat sementara dari kegiatan bercinta dengan pasangan.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), hubungan intim setelah angkat rahim bisa dilakukan setelah sekitar 6-8 minggu pascabedah.
Bukan hanya penetrasi saja, ini berlaku untuk bermain dengan jari, mainan dewasa, douche, dan hal lain yang dapat merangsang stimulus area intim kita.
Baca Juga: Belajar dari Melaney Ricardo, Ini 5 Tanda Nyeri Menstruasi Tidak Normal
Orgasme dapat menegangkan otot-otot di daerah panggul yang berpotensi membuat luka penyembuhan menjadi tegang kembali.
Terlebih, ada beberapa efek samping yang terjadi setelah operasi, seperti pendarahan dan nyeri pada Miss V sehingga beberapa orang di antaranya memiliki minat yang sedikit untuk bercinta.
Lalu, apakah setelahnya akan mempengaruhi kehidupan seksual kita bersama pasangan?
Biasanya, pengangkatan rahim tidak memengaruhi sensasi di Miss V atau kemampuan perempuan untuk mengalami orgasme.
Sehingga, ketika melakukan hubungan intim setelah angkat rahim tidak akan mengurangi kenikmatan bercinta.
Dalam sebuah penelitian yang dikemukakan oleh Dr. Lauren Streicher, MD, profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg dan penulis The Essential Guide to Hysterectomy, menemukan bahwa tidak ada yang berubah dalam hubungan badan bersama pasangan.
Bahkan, beberapa penelitian lain melaporkan bahwa kehidupan seksual justru membaik setelah operasi angkat rahim.
Kendati demikian, beberapa wanita melaporkan penurunan sensasi di dalam Miss V. Namun, ini bisa diakali dengan mencoba posisi lain yang nyaman saat hubungan intim setelah operasi angkat rahim.
Tak hanya itu, ada sebagian orang yang juga merasakan penurunan gairah seksual. Hal ini terjadi ketika seseorang melakukan operasi angkat rahim dan mengangkat indung telurnya juga.
Indung telur atau ovarium menghasilkan hormon, di antaranya adalah hormon estrogen dan testosteron yang mendorong hasrat bercinta.
Selain itu, ada pula yang mengalami peningkatan kekeringan pada Miss V. Sehingga, diperlukan estrogen dalam bentuk tablet atau menggunakan pelumas untuk dapat merasakan kenikmatan hubungan intim setelah angkat rahim tersebut.
Baca Juga: Idap Adenomiosis, Melaney Ricardo Operasi Pengangkatan Rahim: Menstruasi Benar-Benar Sakit
Ya, "hilangnya" rahim bukanlah menjadi faktor utama yang membuat gairah bercinta menurun. Ada banyak hal lain yang bisa mempengaruhi gairah seksual, yakni stres, masalah hubungan dengan pasangan, dan kondisi kesehatan lainnya.
Sehingga, selain mengetahui apa yang terjadi dengan tubuh kita setelah operasi angkat rahim, kita juga perlu memeriksa suasana hati dan berbicara dengan pasangan mengenai kondisi tubuh.
Tentu, kita juga harus konsultasikan ke dokter apabila kita menemukan hal janggal di tubuh setelah angkat rahim agar mendapat penanganan yang tepat dan akurat. (*)
Sumber:
KOMENTAR