Di saat itulah hormon kehamilan hCG telah turun ke tingkat yang sangat rendah sehingga tidak terdeteksi. Lapisan rahim juga akan kembali normal, membuatnya menerima untuk menerima embrio yang telah dibuahi di masa depan.
Menurut dr. Zev Williams, kita mungkin saja akan menerima hasil positif palsu pada tes kehamilan atau ada kekeliruan dalam kadar hormon kita setelah keguguran.
Sehingga, satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah hormon kehamilan benar-benar turun hingga "nol" adalah dengan melakukan tes darah.
Dari tes tersebut, hormon kehamilan seseorang akan ketahuan. Semakin tinggi kadar hormon kehamilannya, ini akan semakin sulit untuk hamil sehingga kita perlu waktu yang lebih lama agar kadar hormon menjadi normal dan siap untuk menerima kehamilan kembali.
Apabila kita mengalami keguguran berulang, segera temui dokter untuk mendapat penanganan khusus.
Apakah kemungkinan keguguran lagi?
Masih ada risiko keguguran pada kehamilan berikutnya. Keguguran di kehamilan selanjutnya hanya terjadi sekitar 20 persen.
Apabila berulang, yakni setelah dua kali keguguran berturut-turut, risiko keguguran berikutnya meningkat menjadi sekitar 28 persen, dan setelah tiga kali atau lebih keguguran berturut-turut, risiko keguguran berikutnya menjadi sekitar 43 persen.
Namun, hanya sekitar 1% pasangan yang mengalami dua atau lebih keguguran berturut-turut.
Sehingga, kita tak perlu khawatir atas keguguran berulang saat kita sedang ingin cepat hamil setelah keguguran.
Ada beberapa tips untuk cepat hamil setelah keguguran seperti yang dilansir dari webmd.com.
Baca Juga: Cara agar Cepat Hamil di Usia 35 Tahun, Perhatikan Makanan dan Tes Kesuburan
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR