NOVA.id - Perusahaan FMCG global, Procter & Gamble (P&G) kembali mewujudkan kelanjutan komitmennya dalam mendukung masyarakat Indonesia, khususnya di masa krisis.
Kali ini, P&G memberikan bantuan kepada anak-anak dan guru yang terdampak gempa Cianjur berkekuatan Magnitudo 5,6 Skala Richter yang terjadi pada 21 November 2022 lalu.
Adapun bentuk bantuan P&G berupa program Dukungan Psikososial, Pendidikan dalam Situasi Darurat dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) untuk guru dan anak-anak di 15 sekolah binaan program “We See Equal” P&G Indonesia di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Berdasarkan data Satuan Pendidikan Aman Bencana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 4 Januari 2023, tercatat bahwa sebanyak 880 Satuan Pendidikan terdampak bencana di Kabupaten Cianjur.
Hal ini sangat berpengaruh terhadap kondisi psikososial anak- anak dan guru.
“Kami turut prihatin atas musibah bencana alam yang dialami masyarakat di Kabupaten Cianjur pada tahun lalu, khususnya akan dampak bencana terhadap masa depan anak-anak dan remaja di Cianjur. Sejak 2018, para generasi muda Cianjur telah menjadi perhatian utama P&G dan Save the Children lewat program We See Equal, dimana kami terus berupaya mendorong akses pendidikan yang setara dan berkualitas bagi mereka, sehingga mereka dapat meraih kehidupan yang lebih berkualitas. Namun, dampak bencana telah memperparah kondisi pendidikan dan psikososial anak-anak di Cianjur."
"Oleh karena itu, lewat dukungan ini kami ingin tetap hadir bersama generasi muda Cianjur untuk memperkuat ketahanan mereka di masa sulit ini, sehingga mereka tetap dapat tumbuh dengan psikis dan fisik yang baik dan tetap dapat mendapatkan pendidikan berkualitas dalam situasi normal maupun darurat," ujar Saranathan Ramaswamy selaku Presiden Direktur P&G Indonesia.
P&G bersama dengan Save the Children dan Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur melakukan aksi tanggap darurat ini lewat tiga program utama, yaitu Dukungan Psikososial, Pendidikan dalam Situasi Darurat, dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Ketiga program tersebut telah berlangsung sejak Januari 2023 dan akan rampung pada April 2023, serta diharapkan dapat menjangkau 300 guru dan 2.300 siswa anak-anak yang merupakan bagian dari 15 sekolah binaan program “We See Equal” P&G Indonesia di Kabupaten Cianjur.
Dari total 300 guru tersebut, sebanyak 30 guru yang mewakili sekolahnya diberikan pelatihan untuk dapat menjadi master trainer bagi guru lainnya.
Program ini dilaksanakan oleh tenaga ahli Save the Children Indonesia yaitu dari bidang Mental Health and Psychosocial Support (MHPSS), Child Protection & Education in Emergencies.
Baca Juga: Cerita Pilu Korban Gempa Cianjur: Makan Seadanya Hingga Tidur dengan Jenazah
Program P&G dan Save the Children ini diharapkan dapat memberikan dukungan mental, menguatkan para siswa, serta memberikan semangat belajar di situasi darurat untuk para guru dan seluruh warga sekolah, meskipun sedang dalam masa transisi darurat.
Kondisi anak-anak di Cianjur masih memiliki ketimpangan dan keterbatasan kesempatan untuk mengakses berbagai layanan dasar Pendidikan.
Data Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terkait Rata-rata Lama Sekolah (RLS) tahun 2022 melaporkan bahwa Cianjur merupakan Kabupaten terendah ketiga di Jawa Barat dengan capaian RLS masih diangka 7.20, dibandingkan dengan rata-rata kabupaten lain di Jabar yang mencapai 8.78 tahun.
Hal ini mengakibatkan anak-anak hanya bersekolah di tingkat SMP selama 1-1.5 tahun, yang berdampak pada rendahnya pencapaian Indeks Pembangunan Manusia.
Dampak dari bencana juga memperparah kondisi anak-anak tersebut, membuat mereka lebih rentan terhadap ancaman kekerasan fisik, emosional, dan eksploitasi termasuk kehilangan hak belajar.
Dukungan kesehatan mental dan psikososial, penyediaan kesempatan belajar berkualitas, dan pemahaman tentang satuan pendidikan aman bencana sangat penting untuk memperkuat ketahanan anak-anak di situasi sulit.
P&G bersama Save the Children Indonesia berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang sama bagi anak perempuan dan laki-laki untuk mendapatkan akses ke layanan pendidikan berkualitas dalam situasi normal maupun darurat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan masa depan mereka.
“Kami mewakili masyarakat Cianjur mengucapkan terimakasih atas aksi tanggap darurat yang dilakukan P&G dan Save the Children bagi anak-anak dan guru lewat Dukungan Psikososial, Pendidikan dalam Situasi Darurat dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)."
"Kami berharap bahwa dukungan ini dapat mendorong semangat para siswa dan guru untuk kembali bangkit dan pulih di tengah keterbatasan akibat bencana. Semoga bantuan ini dapat mengakselerasi proses pemulihan sektor pendidikan, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal, aman dan nyaman seperti sediakala," ujar H. Akib Ibrahim, S.Pd., MM selaku Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur.
Pada kesempatan yang sama, Imelda Usnadibrata selaku Head of Education Save the Children Indonesia mengatakan, “Kami menyambut baik inisiatif P&G untuk bergerak cepat dalam membantu sekolah-sekolah binaan ‘We See Equal’ dan para siswa terdampak di Kabupaten Cianjur."
"P&G juga merupakan perusahaan FMCG pertama yang berkolaborasi bersama Save the Children Indonesia untuk mendukung respon Pendidikan dalam Situasi Darurat secara terintegrasi pasca-bencana di Kabupaten Cianjur, dengan tujuan meningkatkan kesiapsiagaan bencana dan menjamin keberlanjutan pendidikan dalam situasi darurat. Kami yakin bahwa bantuan ini akan memberikan dampak yang berkelanjutan terhadap kehidupan anak-anak di Kabupaten Cianjur, sehingga kami dapat kembali memberi edukasi dan menjalankan program kesetaraan dan inklusivitas ‘We See Equal’ dalam keadaan tenang, aman dan nyaman," tambahnya.
Baca Juga: Kunjungi Korban Gempa Cianjur, Aksi Nathalie Holscher Tuai Pujian
Berikut ini merupakan detil dari program dukungan P&G dan Save The Children:
1. Dukungan Psikososial (Physchosocial Support)
Ini merupakan program kesehatan mental untuk meningkatkan kesejahteraan psikososial siswa/i yang terdampak bencana, sekaligus memperkuat ketahanan dan membantu mereka mengatasi kesulitan selama dan setelah krisis (gempa bumi).
Hal ini menjadi penting, mengingat stres yang berkepanjangan akibat terganggu atau tidak bersekolah, kasus kekerasan, pelecehan, eksploitasi dan penelantaran yang mungkin terjadi selama dan setelah gempa, akan berdampak serius pada jangka panjang, termasuk dapat menganggu perkembangan dan pembelajaran siswa/i, serta meningkatkan risiko masalah kesehatan fisik di masa dewasa.
2. Pendidikan dalam Situasi Darurat (Education in Emergency)
Ini merupakan program fasilitasi yang bertujuan memastikan bahwa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap dapat dilakukan di masa bencana.
Selain itu, pendidikan keadaan darurat ini juga memberikan perlindungan fisik, psikososial dan kognitif guna memastikan anak–anak dapat belajar secara aman terlepas dari siapa mereka, dimana mereka tinggal atau apa yang sedang terjadi di sekitar mereka.
3. Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB/Safe School)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan satuan Pendidikan dalam menanggulangi dan mengurangi risiko bencana, memastikan keberlangsungan layanan Pendidikan pada satuan Pendidikan yang terdampak bencana.
Hal ini dilakukan melalui implementasi 3 (tiga) pilar SPAB yaitu Fasilitas Sekolah Aman, Manajemen Bencana di Sekolah, Pendidikan Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana.
Baca Juga: Ibu dan Anak Tewas Berpelukan Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Melalui semangat program ini, P&G dan Save The Children berharap agar masyarakat dapat lebih menyadari pentingnya kondisi psikososial anak-anak selama masa krisis yang selama ini belum mendapatkan perhatian penuh, serta kembali mengajak masyarakat luas untuk terus menyalurkan dukungan bagi masyarakat Cianjur yang masih berada dalam masa transisi darurat. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR