NOVA.id - Hubungan intim selama bulan Ramadan sebenarnya diperbolehkan, namun ada syaratnya.
Lalu, bagaimana hukum hubungan intim selama bulan Ramadan saat siang hari? Simak penjelasannya di sini.
Tak hanya menahan diri dari makan dan minum saja, berpuasa juga harus menahan segala hal yang mengakibatkan batalnya puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Ada beberapa hal yang dapat membatalkan puasa, salah satunya ialah berhubungan intim antara suami dan istri di siang hari.
Hubungan intim antara suami dan istri sebenarnya sah-sah saja, namun larangan ini sebenarnya ada kaitannya dengan hakikat bulan Ramadan itu sendiri.
Seorang Muslim tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga melawan hawa nafsu.
Lantas, bagaimana jika seseorang tak dapat menahan hawa nafsu, lalu melakukan berhubungan badan dengan suami atau istri?
Semua ulama dari berbagai mazhab sepakat bahwa bersetubuh antara suami dan istri saat bulan Ramadhan dapat membatalkan puasa.
Jika hubungan antara suami istri dilakukan dengan sengaja di siang hari, tak hanya mengqadha puasa, ia juga harus membayar kafarat di luar bulan Ramadan.
Hukuman atau denda tersebut dalam istilah Islam disebut dengan kafarat jima'.
Kafarat Jima' merupakan denda yang dikenakan kepada orang-orang yang membatalkan puasa karena melakukan hubungan suami-istri di siang hari pada saat puasa ramadan, atau jima'.
Baca Juga: Denda Melakukan Hubungan Intim saat Sedang Berpuasa di Bulan Ramadan
Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
"Seorang lelaki datang menemui Rasulullah SAW lalu berkata, 'Celakalah aku, wahai Rasulullah!' Beliau bertanya, 'Apa yang telah membuatmu celaka?' Lelaki itu menjawab, 'Aku telah bersetubuh dengan istriku pada siang hari, saat bulan Ramadan.'
Rasulullah SAW bertanya, 'Mampukah kamu memerdekakan seorang hamba?' Lelaki itu menjawab, "Tidak!' Rasulullah SAW bertanya lagi, 'Mampukah kamu berpuasa selama dua bulan berturut-turut?' Lelaki itu menjawab, 'Tidak!'
Rasulullah SAW bertanya lagi, 'Mampukah kamu memberi makan kepada 60 orang fakir miskin?' Lelaki itu menjawab, "Tidak!' Kemudian dia duduk.
Rasulullah SAW kemudian memberikan kepadanya satu keranjang berisi kurma, lalu bersabda, 'Sedekahkanlah ini!' Lelaki tadi berkata, 'Apakah ada orang yang lebih miskin dari kami? Tiada lagi di kalangan kami di Madinah ini yang lebih memerlukan dari keluarga kami.'
Mendengar ucapan lelaki itu Rasulullah SAW tersenyum sehingga kelihatan sebagian gigi gerahamnya. Kemudian beliau bersabda, 'Pulanglah dan berilah kepada keluargamu sendiri." (HR Jamaah)
Lantas bagaimana dengan melakukan hubungan suami istri pada malam hari?
Hubungan intim antara suami dan istri diperbolehkan meski pada bulan Ramadan. Namun, hubungan itu harus dilakukan pada malam hari. Karena melakukannya di siang hari, apalagi saat puasa, bisa membatalkan puasa.
Seperti halnya yang terdapat dalam Surat Al Baqarah ayat 187:
"Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Te-tapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa," (QS. Al-Baqarah: 187).
Lantas, kapan waktu ideal untuk berhubungan intim dengan pasangan di bulan Ramadan?
Baca Juga: Hubungan Intim di Bulan Ramadan: Ini 4 Tips Bercinta Sebelum Sahur
Seperti yang telah disebutkan di Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 187, pasangan suami istri dapat bercinta pada malam hari puasa.
Kendati demikian, adakah waktu idealnya? Menurut Konselor Seks, Dr. Naek L. Tobing, waktu yang tepat untuk berhubungan intim adalah pukul 09.00-10.00 malam.
Dikarenakan hubungan intim akan mengeluarkan banyak tenaga hingga dikhawatirkan akan kebablasan esok harinya.
Menurut dr. Boyke, ada 2 waktu ideal untuk berhubungan intim di bulan Ramadan, yakni sebelum tidur menjelang sahur atau saat awal sahur.
“Waktu yang tepat untuk bercinta itu sebelum sahur setelah selesai pekerjaan pekerjaannya semua, sebelum tidur menjelang sahur. Atau dia tidur dulu, sahurnya bangun lebih awal kemudian dia melakukan hubungan seks di waktu itu,” saran dr. Boyke.
dr. Boyke menyebutkan dua waktu tersebut bisa jadi kondisi fisik sudah lebih tenang dan santai, sehingga dapat mudah mencapai keintiman.
“Kondisinya sudah lebih tenang dan santai. Setelahnya bisa mandi bersama-sama (mandi junub) dengan air hangat, baru sahur. Bisa istirahat tidur lagi, bangun subuh untuk salat subuh dan siap menjalankan puasa,” jelas dr. Boyke.
Apabila Sahabat NOVA ingin bercinta sebelum sahur, yakni sekitar jam 02.00-03.00 pagi, perhatikan waktunya secara detail.
Hubungan intim biasanya memerlukan waktu 30-45 menit, sehingga kita harus pastikan mempunyai cukup waktu untuk mandi wajib atau mandi junub, santap sahur, dan apabila telah memiliki anak, menyiapkan santap sahur anak. (*)
KOMENTAR