Sebenarnya tidak ada aturan diet shirataki yang baku.
Namun, dr. Dion menyarankan untuk melakukan tips diet dengan shirataki berikut.
Pertama, tanyakan pada diri sendiri seberapa mungkin kebiasaan ini akan bisa kita jalani.
Buat skala 1 sampai 10, dari paling sulit sampai paling mudah.
Jika setelah mencicipi rasa shirataki, dan keyakinan kita ada di atas 5, maka bolehlah untuk mencobanya dalam jangka panjang.
Baca Juga: Menu Diet Sehat untuk Besok Pagi, Yuk Bikin Steak Tempe di Rumah
Kedua, tidak perlu mengganti semua konsumsi nasi langsung dengan 100 persen nasi shirataki.
Disarankan perlahan saja agar lidah dan perut bisa menyesuaikan, misalnya untuk bulan awal hanya dimakan saat sarapan atau makan malam saja.
Atau tiga kali sehari makan nasi shirataki, tapi masih dicampur dengan nasi putih atau merah.
Saran untuk perbandingan campuran beras shirataki dengan beras putih atau merah yakni, 1:3, 1:1, atau 3:1, bisa bertahap sesuai keinginan kita.
Ketiga, setelah mulai terbiasa maka kita bisa saja mengganti konsumsi nasi 100 persen dengan beras shirataki.
Serta belajar untuk mengkombinasikan makanan yang mendukung diet dengan shirataki ini.
“Dari situ pelan-pelan kita arahkan, bagaimana saya memasak protein dan nutrusi sampingannya, atau mengganti jenis minyaknya. Bisa juga kita berlajar ubah cara memasaknya,” jelas dr. Dion.
Nah, jadi kapan nih mau menjajal cara diet sehat dengan makan shirataki? (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR