NOVA.ID - Suhu panas ekstrem menggila di Indonesia akhir-akhir ini.
Bahkan, jam 9 pagi terasa seperti jam 11 siang karena suhu panas ekstrem di Indonesia ini.
Yap, suhu panas akhir-akhir ini menjadi teman setia masyarakat Indonesia saat menjalani rutinitas sehari-hari.
Berkisar di antara 30an derajat Celcius, suhu panas ini berefek pada banyak hal.
Selain menimbulkan ketidaknyamanan karena kita selalu berkeringat, suhu panas ini juga meningkatkan risiko kita mengalami dehidrasi sampai heat stroke.
Saat suhu panas melanda, suhu tubuh juga bisa ikut meningkat.
Akan tetapi, sebenarnya tubuh sudah memiliki mekanisme sendiri untuk mempertahankan suhu di dalamnya agar tetap stabil, sehingga mekanisme tubuh bisa berfungsi secara optimal.
Jika suhu di luar ruangan panas melebihi normal, maka tubuh kita akan berupaya untuk mendinginkan dirinya.
Bagaimana caranya?
Yakni dengan mengeluarkan keringat, dengan harapan suhu tubuh turun, lalu tubuh menjadi dingin kembali dan terjaga kestabilannya.
Karena itu, saat berada di bawah sengatan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama, kita akan lebih mudah berkeringat.
Baca Juga: Ada Sinar UV Ekstrem di Indonesia, Ini Rekomendasi Sunscreen untuk Lindungi Kulit
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR