NOVA.ID - Media sosial masih panas dengan kasus perselingkuhan Virgoun, vokalis band Last Child baru-baru ini.
Kasus perselingkuhan Virgoun ini diungkap sendiri oleh sang istri melalui media sosial Instagram.
Banyak netizen yang kaget dengan kabar perselingkuhan Virgoun ini.
Pasalnya, Virgoun dikenal sebagai pria romantis yang tercermin sangat mencintai sang istri dan keluarga kecilnya.
Semua langsung sirna usai kabar perselingkuhan ini teruangkap.
Terlepas dari kasusnya, yang buat penasaran, apa sih alasan pasangan selingkuh?
Apakah karena diri kita?
Saat perselingkuhan terjadi dalam hubungan kita, tak jarang penghayatan kita perpusat pada pikiran “Aku kurang apa sampai pasanganku berselingkuh?”
Ya, ujungnya kita jadi menyalahkan diri dan hubungan yang kita jalin dengan pasangan.
Belum lagi jika ditambah cibiran orang sekitar yang sifatnya masih menyalahkan, seperti, “Kamu kurang perhatian sih, makanya dia selingkuh.
Atau kamu kurang modis, wajar dia cari yang lain.”
Baca Juga: Istri Virgoun Bongkar Perselingkuhan Sang Suami: Minta Aku Restuin Poligami
Padahal, kita jelas tidak bisa melihatnya seperti itu.
Lagipula jika bicara soal penyebab, sebenarnya tidak ada faktor tunggal yang memicu perselingkuhan.
Ketidaksetiaan ini bisa terjadi karena banyak faktor, tidaklah mutlak hanya karena hubungan apalagi karena diri kita.
Makanya, menyalahkan diri karena perilaku pengkhianatan dari pasangan tidaklah tepat dilakukan.
“Pihak yang berselingkuh adalah yang membuat keputusan untuk berselingkuh,” tegas Inez Kristanti, M.Psi., Psikolog.
Nah, bicara soal faktor-faktor pemicu perselingkuhan, menurut Inez ada tiga kategori alasan yang berkontribusi pada terjadinya perselingkuhan.
Apa saja 3 alasan pasangan selingkuh ini?
Pertama, faktor individual.
Faktor ini terkait pada kepribadian atau cara seseorang mengelola dirinya.
Artinya, alasan selingkuh datang dari sisi individu itu sendiri.
Kedua, faktor situasional.
Baca Juga: 5 Cara Sembuh dari Trauma Perselingkuhan Sebelum Memulai Hubungan Baru
Faktor situasional berhubungan dengan lingkungan seseorang.
Misalnya di lingkungan pekerjaan di mana ada interaksi intens misalnya mengerjakan proyek bersama.
Lalu tempat tinggal juga bisa berpengaruh.
Jika berada di kota yang kepadatan penduduknya lebih besar, mungkin kesempatan selingkuh jadi besar pula.
Ketiga, faktor hubungan. Biasanya dipicu oleh rasa ketidakpuasan di dalam hubungan atau ketidakpuasan secara seksual.
Bisa juga karena konflik yang tak bisa diselesaikan, atau perbedaan yang tidak bisa dibicarakan dengan baik.
“Kita mungkin enggak bisa berasumsi untuk kasus- kasus perselingkuhan, yang mana alasannya, karena ada tiga faktor besar tadi. Dan bisa saja di dalam satu kasus ada beberapa faktor. Bukan cuman satu,” jelas Inez pada NOVA berdasarkan kajian dari berbagai sumber.
Nah, kira-kira itulah beberapa alasan pasangan selingkuh yang perlu kita tahu dan antisipasi. (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR