Ekspresi wajah yang mengundang murid untuk mau berinteraksi dengan Anda, senyum, dan tidak berkomentar terhadap hal-hal yang memang tak perlu dikomentari atau dinilai, akan membuat murid Anda cepat terhubung dengan Anda.
Mengapa? Karena bila Anda aktif memulai sikap positif, anak-anak akan merasa bahwa Anda menerima dirinya.
Acceptance atau penerimaan adalah kunci meraih kepercayaan remaja seusia SMP.
Di mana-mana, di rumah, di kelas, anak-anak remaja sudah sangat sering mendengar nasihat, penilaian, juga kecaman orang tua dan orang dewasa di sekitarnya.
Jadilah sosok yang terasa “bebas nilai”. Bukan berarti tanpa aturan, melainkan tidak tergesa-gesa bersikap positif.
Bila hal-hal ini Anda jalankan saat mulai mengajar nantinya, Anda akan menemukan bahwa rasa nyaman di diri mereka menyebabkan proses belajar juga berlangsung lebih optimal.
Bukankah guru galak yang membuat murid mengkerut ketakutan malah akan menyebabkan murid sukar menangkap pelajaran?
Mudah-mudahan sampai di sini Anda makin yakin bahwa tampil percaya diri akan terbangun justru saat kita tidak sibuk memikirkan diri sendiri.
Melainkan justru saat Anda sudah selesai dengan rasa-rasa tidak nyaman di dalam diri dan mampu fokus mengembangkan sikap positif yang akan “memancar” ke orang-orang yang berinteraksi dengan Astuti.
Berharap bahwa orang lain akan mengatur cara bicaranya, cara dia melihat Anda, cara dia menjawab pertanyaan ibu guru, dengan tujuan untuk membuat Anda jadi pede, adalah pemikiran yang kurang tepat.
Rasa nyaman dan bahagia adalah…
Baca Juga: Konsultasi Psikologi: Aku Jatuh Hati Sampai Insomnia dan Tersiksa, tapi Dia Cuek Saja
Rasa nyaman dan bahagia adalah milik kita sendiri. Itu adalah hasil dari pilihan yang Anda ambil.
Anda mau bahagia atau mau terus-menerus merasa tidak nyaman dan banyak kekurangan atau malah terancam oleh lingkungan?
Terus Gali Potensi Diri
Satu lagi, unsur pembangun rasa percaya diri yang merupakan PR sepanjang kita hidup adalah berupaya terus menerus menggali potensi diri agar makin banyak sisi positif yang kita kenali.
Hal ini perlahan akan membuat keyakinan kita akan banyaknya kekurangan dan kelemahan dalam diri, akan terkikis.
Sekali lagi, ingatlah menjadi bahagia adalah hal yang penting untuk diraih dan Anda putuskan sendiri.
Setelahnya barulah Anda refleksikan energi positif yang muncul saat Anda bahagia ke orang-orang di lingkungan Anda, terutama murid-murid Anda.
Mudah-mudahan bermanfaat, ya, ananda Astuti. Salam hangat.(*)
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Made Mardiani Kardha |
Editor | : | Made Mardiani Kardha |
KOMENTAR