NOVA.ID - Indonesia mengalami suhu panas pada beberapa waktu terakhir ini.
BMKG pernah mencatat suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2॰C di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pada pekan lalu.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa penyebab suhu panas di Indonesia disebabkan karena adanya gerak semu Matahari.
Gerak semu Matahari merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.
Potensi suhu udara panas seperti itu dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Lantas kapan suhu panas di Indonesia mencapai puncak dan kapan suhu panas tersebut akan berakhir?
Penjelasan BMKG Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan bahwa Indonesia berada di wilayah tropis, di mana sepanjang tahun suhu temperatur rata-ratanya adalah 25 derajat Celsius di pagi hari dan 33-34 derajat Celsius di siang hari.
Meskipun demikian, ada dua periode dalam satu tahun ketika Matahari melintas dan mendekati Khatulistiwa.
"Sebagai efeknya, misal ketika Matahari melintasi mendekati khatulistiwa pada akhir Maret, maka dua bulan berikutnya yaitu April dan Mei suhu atau temperatur di sekitar wilayah Indonesia itu akan naik dan terasa lebih panas," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (28/04).
"Namun memang ada jedanya dan tidak naik secara langsung. Itu kalau kita sebut adalah salah satu akibat dari gerak semu Matahari," sambungnya.
Baca Juga: Cuaca Panas, Inilah 9 Cara Membuat Rumah Dingin Tanpa AC, Bye Gerah!
Ia menyampaikan bahwa biasanya Matahari akan melintas di khatulistiwa pada Maret dan September setiap tahunnya.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR