NOVA.id - Video syur diduga mirip Rebecca Klopper masih jadi perbincangan hangat publik.
Meski belum diketahui dengan pasti apakah perempuan yang ada di dalam video tersebut Rebecca Klopper atau bukan, tampaknya kita harus mengetahui apa dampak buruk bagi korban revenge porn.
Seperti diketahui, revenge porn adalah tindakan menyebarkan foto atau pun video seseorang secara online sebagai bentuk balas dendam.
Korban dan pelaku sebelumnya pasti memiliki hubungan dekat.
Tujuan pelaku revenge porn ada bermacam-macam, mulai dari ingin membuat korban malu dan tertekan, hingga pemerasan.
Video ini biasanya akan diunggah ke media sosial, atau dikirimkan kepada orang-orang terdekat korban.
Banyak hal yang bisa dirasakan oleh korban revenge porn, seperti kerusakan emosional yang mendalam pada korban.
Para korban mungkin akan mengalami perasaan malu, rasa bersalah, depresi, cemas, marah, hingga memiliki keinginan untuk bunuh diri.
Selain itu, korban revenge porn kerap mengalami stigmatisasi sosial dan perasaan malu yang berkepanjangan.
Baca Juga: Viral Video Syur Diduga Rezky Aditya, Ramalan Hard Gumay Terbukti?
Mereka mungkin merasa terhina dan dihakimi oleh masyarakat, teman, keluarga, dan rekan kerja.
Semua itu dapat berdampak negatif pada harga diri, kepercayaan diri, dan kualitas hidup mereka.
Selain kerugian psikologis, korban revenge porn mungkin mengalami pemutusan hubungan kerja atau kesulitan mendapatkan pekerjaan di masa depan.
Saat ini, semakin banyak perusahaan yang melakukan pencarian online untuk mengevaluasi kandidat pekerjanya.
Dampak lainnya, masalah tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada hubungan personal korban.
Pasangan, teman, atau keluarga mereka mungkin merasa terkhianati, dan kepercayaan yang telah dibangun selama ini bisa hancur.
Hal ini dapat mengakibatkan isolasi sosial dan kesulitan membangun atau mempertahankan hubungan yang sehat di masa depan.
Sebagai korban revenge porn, butuh waktu serta dukungan untuk mengatasi dampak psikis tersebut.
Ada baiknya, orang-orang yang berada di sekitar korban bisa meluangkan waktu untuk memberi dukungan moral serta pemahaman.
Baca Juga: Gisella Anastasia Berharap Kasus Video Syurnya Tak Dijadikan Bahan Bercandaan: Lukanya Belum Kering
Lebih baik lagi jika kita bisa menemani korban untuk berkonsultasi dengan ahli terapi atau konselor, agar dapat membantu korban mengelola emosinya.
Dampingi korban agar dia bisa memahami hak-haknya dan undang-undang terkait revenge porn.
Konsultasikan dengan pengacara atau organisasi yang bergerak dalam bidang perlindungan privasi dan hukum internet untuk mendapatkan informasi yang tepat dan bantuan hukum jika diperlukan. (*)
Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Annisa Octaviana |
Editor | : | Annisa Octaviana |
KOMENTAR