NOVA.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) bekerja sama mewujudkan Pemilu 2024 ramah perempuan dan inklusif.
Sahabat NOVA ketahui bersama, Pemilu 2024 akan dilaksanakan dalam waktu kurang dari satu tahun.
Mengutip Website Resmi Kominfo, Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024.
Oleh karena itu KPU sudah mulai mempersiapkan pelaksanaan Pemilu 2024.
Termasuk rencana menyelenggarakan Pemilu 2024 ramah perempuan dan inklusif.
Anggota KPU, Idham Holik menerima audiensi bersama Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) membahas pemilu berperspektif gender dan kampanye Jeli, Inisiatif, Toleransi, dan Ukur (JITU), di kantor KPU, Rabu (31/05).
Dalam audiensi yang berlangsung, Idham mengatakan bahwa KPU berkomitmen mewujudkan pemilu ramah perempuan.
Melansir rilis resmi KPU, pihaknya kerap mengingatkan para caleg dan partai politik, untuk menyisipkan satu program Women and Empowerment, berkaitan pemberdayaan perempuan yang nantinya menjadi orientasi dalam pengambilan kebijakan.
Idham menyampaikan bahwa dalam pemungutan suara, KPU akan memprioritaskan ibu-ibu menyusui dan ibu lansia dengan pelayanan khusus sehingga mereka tidak berlama-lama di TPS.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komnas Perempuan Olivia Chadidjah menyampaikan terkait maksud dan tujuan melakukan audiensi ke KPU yakni untuk memajukan hak-hak perempuan.
"Kepentingan kami bisa bersama-sama dengan KPU dan negara menghadirkan pemilu ramah perempuan dan inklusif," ucap Olivia.
Baca Juga: Apakah Namamu Sudah Terdaftar? Cek Nama Daftar Pemilih Pemilu 2024 di Sini
Olivia menanyakan terkait Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2023 terkait Pencalonan Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota terkhusus aturan keterwakilan perempuan 30 persen.
Juga menyangkut kekerasan seksual yang dinilai Komnas Perempuan bahwa tahun politik rentan terhadap kekerasan perempuan sehingga harus diantisipasi untuk menghadapi momen demokrasi elektoral tersebut.
"Kami berharap akan memberikan begitu banyak solusi khususnya bagi perempuan di Indonesia," ujar Olivia.
KPU mencatat masukan Komnas Perempuan yang mendorong lebih banyak perempuan terpilih dalam pemilihan legislatif dan caleg perempuan memahami gerakan kesetaraan gender.
"InsyaAllah apa yang disampaikan akan diteruskan ke rekan-rekan (satker) di daerah untuk mendorong partisipasi perempuan,agar suara perempuan didengar," kata Idham.
Diakhir audiensi, Idham mendukung kampanye JITU bersama Komnas Perempuan untuk mewujudkan demokrasi lebih bermakna.
Kita tunggu wujud kerjasama antara KPU dan Komnas Perempuan di Pemilu 2024 ya Sahabat NOVA! (*)
KOMENTAR