NOVA.ID - Gatal pada vagina memang bikin enggak nyaman.
Apalagi kalau gatal sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Duh, enggak banget, kan.
Asal tahu saja, gatal di area kewanitaan tentunya bukan hal yang normal.
Makanya kita harus mengetahui apa pencetus gatal itu untuk dilakukan tatalaksana tergantung pencetusnya.
Menurut dr. Suksmagita Pratidina, Sp. D. V. E., secara umum gatal tidak selalu berhubungan dengan infeksi.
"Kadang gatal juga berhubungan dengan kelembapan, gesekan, atau bahkan kekeringan kulit," jelas dokter spesialis Dermatologi Venereologi Estetika dari Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah dan Bintaro Jaya ini.
Apakah ada batas wajar gatal?
Sejatinya gatal pada vagina tidak semua diobati secara langsung.
Tapi kita harus punya deadline apakah ini gatal normal yg bisa hilang sendiri atau gatal yang membutuhkan pengobatan.
"Jadi di saat kita gatal karena berkeringat saat berkegiatan dan bisa diantisipasi dengan mengurangi kelembapan dan gesekan maka tidak selalu perlu pengobatan," ujar dr. Suksmagita pada NOVA.
Baca Juga: 8 Penyebab Gatal pada Miss V, Harus ke Dokter Jika Alami Ini
Lantas, bagaimana cara mengatasi gatal pada vagina?
Salah satunya bisa diatasi dengan memilih celana dalam yang tepat.
Yap, celana dalam bisa jadi salah satu pencetus gatal pada vagina, lo.
Menurut dr. Suksmagita, material atau bahan yang menempel ke organ intim tentu erat kaitannya dengan kesehatan kewanitaan itu sendiri.
"Seperti contoh jika kita menggunakan celana dalam, maka gunakan jenis celana dalam dengan material yang menyerap. Contohnya dari bahan katun atau bahan-bahan yang tidak tebal dan hindari celana atau baju yang terlalu ketat yang mengganggu ventilasi," sarannya.
Apakah boleh pakai pelapis kewanitaan?
"Tentu diperbehkan. Selama tidak mengandung bahan-bahan aktif yang terlalu wangi atau zat aktif tambahan dengan zat kimia yang malah bisa mencetuskan iritasi hingga radang yang bisa merusak kesehatan organ kewanitaan," lanjut dr. Suksmagita.
Nah, itulah cara mengatasi gatal pada vagina dengan memilih celana dalam yang tepat. (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR