NOVA.id - Pada Jumat (07/07) sore lalu, sebuah septic tank meledak di sebuah kamar kos di Kabupatan Wajo, Sulawesi Selatan.
Ledakan septic tank itu memakan korban yang merupakan seorang penghuni kos bernama Sahda Yusuf, 26 tahun.
Kini Yusuf harus dirawat di RSUD Lamaddukelleng, Sengkang, Wajo.
Diketahui, ledakan tersebut terjadi saat korban menyalakan korek api di kamar mandi.
Yusuf menyalakan korek api tersebut dengan maksud ingin menghidupkan sebatang rokok untuk menemaninya buang air besar.
Namun nahasnya, api tersebut malah memicu ledakan pada septic tank dan Yusuf harus dirawat lantaran mengalami luka bakar yang cukup serius.
Kapolres Wajo, AKBP H Fatchur Rochman pun langsung ke lokasi ledakan septic tank.
Ia datang didampingi Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan Tim Inafis Polres Wajo.
Tim Penjinak Bom (Jibom) juga terlihat ikut mengidentifikasi lokasi kejadian.
Mengutip TribunWajo.com, Fatchur mengatakan, ledakan terjadi karena adanya kebocoran gas dari septic tank.
"Saat bersamaan, korban menyalakan korek api dengan maksud merokok sambil buang air besar," jelasnya.
Baca Juga: Nahas, Perempuan Ini Tewas di Lubang Septic Tank Bersama 3 Orang Pria yang Hendak Menolongnya
Ia juga menyampaikan temuan dari Puslabfor.
"Untuk sementara, Puslabfor menduga ledakan tersebut berasal dari api yang dinyalakan korban," pungkasnya.
Aidil, salah satu anggota keluarga mengatakan, kondisi korban kini telah membaik.
"Alhamdulillah sudah agak baikan, tapi masih dirawat intensif," ujarnya kepada Tribun-Timur.com.
Aidil mengungkapkan, hampir seluruh tubuh Yusuf tertutup perban.
"Kalau perbannya memang semua ditutupi karena masih dibersihkan," tuturnya.
Ia juga mengatakan, ledakan septic tank tersebut terjadi karena tersulut api saat menghidupkan korek.
"Septic tank tersebut tidak punya pipa pengeluaran gas, mungkin tanpa disadari di dalam ruangan sudah ada unsur gas jadi pas dia nyalakan korek api di situ langsung meledak dan melukai korban," jelasnya.
Belajar dari kasus tersebut, kapan sebaiknya waktu yang tepat untuk menyedot isi septic tank?
Septic tank sendiri merupakan bagian yang penting di rumah, oleh karena itu kita wajib menjaga septic tank agar bisa terus berfungsi optimal.
Septic tank yang terawat baik akan menjaga kualitas air serta limbah yang dihasilkan rumah tangga.
Baca Juga: Kecanduan Hirup Aroma BBM dan Septic Tank, Bocah 7 Tahun Asal NTT Terpaksa Direhabilitasi
Septic tank yang tidak terawat baik akan memicu adanya kebocoran limbah sehingga bisa membahayakan orang, seperti kasus Yusuf di atas.
Jadi, Sahabat NOVA wajib tahu nih 6 tanda-tanda septic tank yang harus segara disedot:
Tanda-tanda di atas menunjukkan bahwa sudah lebih dari satu saluran pembuangan yang mengalami penyumbatan, dan kemungkinan masalahnya ada di septic tank.
Kapan waktu ideal untuk menyedot septic tank?
Idealnya menyedot septic tank dilakukan setiap tiga hingga lima tahun.
Namun, hal tersebut bisa lebih cepat atau lambat tergantung pada beberapa kondisi berikut ini:
1. Ukuran Tangki
Ukuran septic tank yang tidak sesuai, perlu disedot lebih sering dan teratur. Atau bisa mengatasinya dengan cara memperluas saluran pembuangan penampungan aliran limbah.
Baca Juga: Kecanduan Hirup Aroma BBM dan Septic Tank, Bocah 7 Tahun Asal NTT Terpaksa Direhabilitasi
2. Properti yang Disewakan
Pada properti liburanyang disewakan, septic tank tidak perlu rutin disedot karena digunakan hanya selama beberapa minggu dalam setahun.
3. Jumlah Kamar Mandi
Hunian dengan lebih dari dua kamar mandi harus menyedot septci tank lebih sering, apalagi jika banyak yang tinggal dirumah tersebut.
Nah Sahabat NOVA, itulah tadi tanda-tanda saat septic tank di rumah sudah harus disedot.
Pastikan Sahabat NOVA rutin menyedot septic tank pada saat yang sudah ditentukan agar kejadian buruk seperti kasus Yusuf tidak menimpa pada kita. (*)
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR