NOVA.id - Baru-baru ini ramai soal bahaya membuang bungkus paket belanja online sembarangan.
Sebab, seorang warganet mengungkapkan dalam @undipmenfess mengenai dirinya yang mendapatkan paket COD tanpa memesan produk tersebut.
Hal ini diungkapnya pada akun @undipmenfess.
Pengunggah ini mengimbau agar para pembeli yang kerap berbelanja online segera merusak alamat yang tertera dipaket usai membuka bungkusnya.
Sebab, merusak alamat pada paket membuat orang lain tidak mengetahui secara lengkap data pribadi kita.
Dikhawatirkan jika membuang bungkus paket dengan alamat yang masih tertera lengkap akan dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggung jawab.
"-dips! HATI-HATI gaes buat kalian yg suka beli barang online terus bungkus nya dibuang sembarangan, tetanggaku jadi korban.
2 hari ini dia kedatangan paket gk jelas kyk gambar diatas, sistemnya cod dan perpaketnya tuh 120-160 rb dan sampai hari ini udh ada 5 paket," ujar akun tersebut.
"Yg awalnya dia ngiranya anaknya yg ada diluar kota yg pesen makanya dibayarin dan setelah dikonfirmasi ternyata bukan, bahkan sampe bapak kurir nya cek akun shop*e tetangga ku tpi beneran gk ada riwayat pesanan samsek.
Akhirnya mas kurir nya mau di balikin," pungkasnya.
Menurut pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengungkap bahwa membuang bungkus paket tidak ada hubungannya dengan kebocoran data.
Baca Juga: Belanja Online dengan COD, Komplainnya Jangan Sama Kurir, ya!
Menurutnya, kebocoran data menurutnya berada di sistem database kurir, database e-commerce, dan database penjual.
"Kelihatannya tidak terlalu berhubungan dan korelasinya tidak kuat antara sembarangan membuang paker online shoP," ungkapnya pada Kompas.com pada Senin, (28/08).
"Kalau mau dipaksakan sih ada saja misalnya alamat dan nomor telepon penerima. Tetapi, informasi yang dimiliki oleh penjual, perusahaan kurir, dan e-commerce lebih lengkap dan lebih mudah dieksploitasi," imbuhnya.
"Karena itu menurut saya kebocoran data itu berasal dari 3 titik tersebut," sambungnya.
Alfons Tanujaya juga mengungkap hal ini bukan disebabkan toko pengirim.
Karena, toko justru bisa merugi kalau asal mengirimkan paket.
"Karena posisi toko yang sembarangan mengirim paket justru lebih riskan karena kalau ditolak mereka jelas akan mengalami kerugian harus menanggung ongkos kirim (ongkir).
Jadi bisa saja karena memang paketnya salah alamat," sambungnya.
Agar terhindar dari kerugian, sebagai pembeli kita wajib melakukan pengecekan sebelum menerima paket.
"Jadi, intinya konfirmasi sebelum melakukan pembayaran COD. Intinya simpel hanya melakukan kroscek dan jangan main percaya saja sebelum membayar sesuatu," imbuhnya. (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR