Diskusi publik kolaboratif bertema “Mewujudkan Lingkungan yang Sehat dan Aman untuk Anak” ini akan dimulai dengan memetakan kesehatan anak.
Mulai dari stunting akibat gizi buruk sampai dengan angka kematian anak di bawah usia lima tahun di Indonesia serta prevalensi penyakit infeksi seperti diare, ISPA dan demam berdarah.
Selain itu, faktor-faktor yang menyebabkan masalah kesehatan anak juga dibahas, termasuk diantaranya sanitasi buruk, rendahnya pemahaman akan pentingnya kebersihan, keterpaparan asap rokok, serta akses terhadap air bersih dan keterbatasan fasilitas kesehatan.
Pemetaan ini lalu akan dibedah lebih jauh dari berbagai aspek termasuk diantaranya program atau regulasi terkait kesehatan anak yang ada saat ini, kendala dalam pelaksanaan programnya.
Harapan ke depannya sampai dengan usulan kerja sama pemangku kepentingan dalam penanggulangan masalah kesehatan anak.
Upaya meningkatkan kesehatan masyarakat ini, juga merupakan upaya perusahaan dalam penanggulangan demam berdarah dengue yang bisa diterjemahkan menjadi sejumlah langkah nyata menuju nol kematian pada tahun 2030.
“Terkait dengan hal tersebut, Takeda juga telah meluncurkan website www.cegahdbd.com, sosial media @cegahdbd.id (Instagram), Cegah Demam Berdarah (facebook), dan Youtube CegahDBD, serta kampanye #Ayo3MplusVaksin dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya demam berdarah dengue dan memberikan edukasi akan perlindungan yang komprehensif terhadap demam berdarah dengue," tutup Andreas. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR