"A little reminder to all fellow adults/parents out there, please be more aware in watching over your kids, especially on how they interact with their schoolmates.
(Sebuah pengingat pada semua orang dewasa atau orang tua.
Supaya lebih sadar mengawasi anak-anak Anda, terutama cara mereka berinteraksi dengan teman sekolah mereka)," tulis Verrell Bramasta.
Verrell juga menyoroti perihal perbedaan antara bercanda dengan penganiayaan fisik.
"There should be a distinct line between "joking around" and "physical bullying".
(Harus ada batasan jelas antara 'bercanda-canda' dan 'penganiayaan fisik')," tulis Verrell Bramasta.
Verrell berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi.
"My little sister was an example of this matter, and I hope things like this never happen again.
(Adik perempuan saya adalah contoh dari masalah ini.
Dan saya berharap hal-hal seperti ini tidak pernah terjadi lagi)," tulis Verrel Bramasta.
Verrell juga meminta guru serta orangtua lebih perhatian dengan kasus bullying.
"So I urge not only parents but also houseroom teachers to please watch over our little ones even more consciously so they can become the best individuals and portray their best characters as the future generation of this country...
(Jadi saya mendesak tidak hanya orang tua tetapi juga guru rumah tangga untuk menjaga anak-anak kecil kami dengan lebih sadar.
Sehingga mereka dapat menjadi individu terbaik dan menggambarkan karakter terbaik mereka sebagai generasi masa depan negeri ini)," pungkas Verrell Bramasta.
(*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR