View this post on Instagram
Bicara soal gejala, sayangnya gonore sering kali tidak menyebabkan gejala apa pun sehingga penyebarannya sulit terkontrol, khususnya pada penderita perempuan.
Gejala gonore juga cenderung berbeda pada laki-laki dan perempuan.
Gejala gonore pada perempuan, yakni keputihan yang tidak biasa (putih atau kuning). nyeri di perut bagian bawah atau panggul (perut), nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia), nyeri atau perih saat buang air kecil (disuria) dan pendarahan antar periode menstruasi.
Apa dampak gonore bagi reproduksi perempuan?
Dilansir dari Mayo Clinic, gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi besar.
Paling fatal pada perempuan adalah terjadinya infestilitas.
Gonore dapat menyebar ke rahim dan saluran tuba, menyebabkan penyakit radang panggul (PID).
PID dapat menyebabkan jaringan parut pada saluran tuba, risiko komplikasi kehamilan dan infertilitas yang lebih besar.
Oleh karenanya PID memerlukan pengobatan segera.
Sebenarnya ada pengobatan gonore dan dapat menyembuhkannya.
Biasanya kita diharuskan untuk tetap mengonsumsi obat saat gejalanya berkurang atau tubuh mulai terasa lebih baik.
Hal yang harus dipahami pula, gonore kini dapat disembuhkan tapi penyakit ini menjadi lebih kebal terhadap antibiotik.
Jadi jangan pernah disepelekan, ya! (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR